Klaim Kemenangan Jokowi-JK Dianggap Terlalu Dini

jpnn.com - Klaim kemenangan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai terlalu dini. Sebelumnya, tim Jokowi-JK mengklaim menang suara di Arab Saudi dan Mesir. Tapi nyatanya, Prabowo yang menang.
"Sebaiknya kubu Jokowi hati-hati menggunakan data. Kasihan publik disodori informasi tidak valid," ujar pengamat politik Igor Dirgantara melalui sambungan telepon (Jumat, 11/7).
Seperti diberitakan, kubu Jokowi-JK sebelumnya mengklaim kemenangan di Mesir dan Arab Saudi. Di Mesir Jokowi diberitakan menang tipis dengan perolehan Jokowi-JK 57%, suara, sedang Prabowo-Hatta 42,9%.
Padahal di Mesir, data Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Mesir, pasangan nomor urut 1 itu menang dengan mengantongi 70,2 persen suara. Joko Widodo-Jusuf Kalla hanya mengantongi 27,6 persen.
Selain itu, Tim Sukses Jokowi-JK, Yuddy Chrisnandi pernah mengatakan mengatakan hasil exit poll Arab Saudi pasangan nomor urut 2, Jokowi-JK meraih sekitar 75 persen dan pasangan nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan 20 persen suara.
Lagi-lagi hasil tersebut berbeda jauh dengan hasil Panitia Pemilihan Luar Negeri Saudi Arabia. Suara kubu Prabowo-Hatta unggul 9.427 dan Jokowi-Jusuf Kalla 9.339 selisih 88 suara. Kota Dammam akan menjadi penentu final penghitungan suara di Saudi Arabia dengan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya sekitar 500 orang.
Sementara, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi, mengumumkan hasil penghitungan suara Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 untuk wilayah kerja KJRI Jeddah. Prabowo-Hatta, 51,22 persen, sedangkan Jokowi-Jusuf 48,78 persen.
Melihat hal tersebut, menurut Igor, jauh lebih baik jika semua pihak menunggu hasil akhir yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum pada 22 Juli mendatang.
Klaim kemenangan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai terlalu dini. Sebelumnya, tim Jokowi-JK mengklaim menang suara di Arab Saudi dan Mesir.
- Dukung Ketahanan Pangan, Polisi dan SRPO Tanam Jagung di Dumai
- SPP UPms III: Pertamina Telah Berkomitmen Jalankan Perintah Negara
- KPK Ungkap Aliran Uang Direktur Summarecon ke Pejabat Pajak soal Gratifikasi Rp21,5 M
- Menko Airlangga Bertemu Menteri Lombard di Prancis, Bahas Kerja Sama Perdagangan, Investasi, & Energi
- Pakar Soroti Tantangan Transisi Energi di Asia Tenggara, Stabilitas Kebijakan Jadi Kunci
- Pramono Serahkan Kunci Kepada Warga untuk Bisa Huni Rusun Kampung Susun Bayam