Klaim Kemenangan Jokowi-JK Dianggap Terlalu Dini

"Jangan justru mengintimidasi KPU dengan klaim bahwa quick count mereka yang benar. Otoritas tertinggi tetap ada di KPU," tegasnya.
Dia juga meminta agar semua pihak belajar dari sikap SBY pada 2009 silam. Meski selisih hitung cepat mencapai 20 persen, tetapi SBY tetap menunggu hasil final dari KPU. Dia mengapresiasi Prabowo yang sejak 9 Juli sudah meminta pendukungnya tetap menunggu keputusan KPU.
Pengajar di Universitas Jayabaya ini juga mengungkapkan dua hal yang membuat suasana pasca-pilpres memanas.
Pertama, deklarasi kemenangan oleh Megawati dan Jokowi yang dinilainya terburu-buru di saat selisih suara begitu tipis. Kedua, lembaga-lembaga survei berkeras menyatakan hasil hitung cepat mereka pasti benar.
"Itu menggiring publik pada ketidakpastian tetapi sekaligus membuat publik terpolarisasi. Saya khawatir berdampak konflik di akar rumput. Tahan diri dan tunggu KPU," pungkasnya. (rmo/jpnn)
Klaim kemenangan kubu Joko Widodo dan Jusuf Kalla dinilai terlalu dini. Sebelumnya, tim Jokowi-JK mengklaim menang suara di Arab Saudi dan Mesir.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BAZNAS dan Ulama Palestina Perkuat Kerja Sama untuk Palestina
- InJourney Hadirkan Tarian Nusantara di TMII, Diikuti 500 Anak Dari Sabang Sampai Merauke
- Minta Eksepsi Aipda Robig Zaenudin Ditolak, JPU Tegaskan Dakwaan Sudah Sah dan Cermat
- KPK Periksa Komisaris PT Inti Alasindo Energy Terkait Kasus Korupsi PGN
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Prajurit TNI AL Sigap Mengevakuasi Warga Terdampak Banjir di Pesawaran Lampung