Klaim Lebih Hemat Dibanding BPS
Selasa, 18 Mei 2010 – 20:03 WIB

Klaim Lebih Hemat Dibanding BPS
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi membantah tuduhan yang menyebut kementrian yang dipimpinnya melakukan pemborosan uang negara, terkait dengan proyek administrasi kependudukan senilai Rp6,6 triliun. Gamawan menolak jika proyek itu dibandingkan dengan kegiatan sensus penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang hanya membutuhkan anggaran Rp3,3 triliun. Dikatakan Gamawan, dari dana Rp6,6 triliun itu, anggaran yang digunakan Kemendagri untuk pendataan penduduk yang mirip sensus, hanya Rp293 miliar. Jadi, kemendagri lebih hemat dibanding BPS. Lebih lanjut dia menyebutkan, sensus BPS menggunakan tenaga yang dikontrak selama satu bulan. Sedang pemutakhiran data kependudukan oleh Kemendagri dilakukan bersama pemda yakni aparat dinas kependudukan dan catatan sipil, aparat kecamatan, aparat desa dan kelurahan, hingga RT/RW. Jadi, katanya, yang dilakukan Kemendagri lebih efektif.
"Kita untuk sensus itu cuman Rp293 miliar. Itu pun uangnya diserahkan ke daerah. Yang anggarannya untuk mendata satu orang Rp1300," ujar Gamawan Fauzi di Jakarta, Selasa (19/5). Secara terpisah, Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni dan Dirjen Administrasi Kependudukan Kemendagri, Irman, memberikan keterangan pers terkait masalah ini. Diah mengatakan, sensus BPS dananya mencapai triliunan, sedang untuk biaya administrasi kependudukan oleh Kemendagri hanya Rp293 miliar.
Baca Juga:
Irman memberikan penjelaskan lebih rinci. Dana Rp6,6 triliun di Kemendagri terbagi dalam 3 kelompok penggunaan uangnya. Pertama, adalah untuk pemutakhiran data kependudukan Rp293 miliar. "Jadi sebenarnya kalau mau dibandingkan, ya dibandingkan antara biaya sensus dengan biaya pemutakhiran data kependudukan. Di satu pihak sensus menggunakan anggaran Rp 3.3 triliun, sedangkan Kemendagri memerlukan uang hanya Rp293 milyar. Jadi jauh lebih hemat," ujar Irman.
Baca Juga:
JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi membantah tuduhan yang menyebut kementrian yang dipimpinnya melakukan pemborosan uang negara, terkait dengan proyek
BERITA TERKAIT
- PN Jakbar Tunda Putusan Perkara Gugatan Lahan di Daan Mogot
- Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, Kapolda dan Pangdam Langsung Angkat Bicara
- APJATI Antusias Sambut Pembukaan Penempatan PMI Sektor Domestik ke Timur Tengah
- Pemprov DKI Tak Akan Berikan Kompensasi untuk Warga yang Terdampak Bau RDF Rorotan
- Menhut Raja Antoni Memandikan Gajah di Tangkahan, Dukung Ekowisata di Taman Nasional
- Menhut Minta Jangan Ragu-Ragu, Regulasi yang Mempersulit Silakan Dilaporkan