Klaim Pemberantasan Korupsi Era Reformasi Lebih Galak
Sabtu, 11 Juni 2011 – 19:39 WIB
Ke empat kebebasan pers di era reformasi lebih terjamin. Denny menerangkan, tidak tepat bila sebelum reformasi korupsi lebih sedikit dibanding sekarang. Karena dulu setiap kasus korupsi jarang diberitakan, seperti sekarang ini yang gencar menjadi pemberitaan media. "Zaman dulu tidak terbuka. Sehingga jika sekarang pemberitaan yang semakin banyak mengenai korupsi, juga menimbulkan kesan sekarang lebih banyak," katanya. Yang kelima lanjut Denny, partisipasi dan kontrol publik lebih tinggi.
"Kalau dulu tidak akan ada ICW, dan diskusi-diskusi semacam ini. Sebelum reformasi tidak ada yang seperti ini," katanya. Kemudian, Denny menerangkan IPK selama kurun waktu empat tahun mengalami kenaikan 0,8 poin. Awalnya pada 2004 hanya 2,0 tapi, pada 2008 sudah 2.8. "Kabar gembiranya walaupun 0,8 kecil, setelah kita cek ternyata kenaikan yang kecil itu adalah kenaikan yang sangat tinggi dibanding 10 negara lain di Asean," katanya. "Ini jadi harapan untuk memberantas korupsi," katanya.
Rhenald Kasali, Anggota Pansel Pimpinan KPK menegaskan, bahwa untuk memberantas korupsi harus meningkatkan kompetensi. "Lembaga pemberantasan korupsi juga harus meningkatkan perbaikan," katanya di tempat yang sama. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Denny Indrayana tidak setuju jika muncul anggapan pemberantasan korupsi pasca reformasi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- IDI Banjarnegara Ungkap Pengobatan yang Tepat untuk Penderita Diabetes Melitus