Klan Cikeas Tetap Berhak Nyalon Asal Berkualitas
Minggu, 12 Juni 2011 – 19:49 WIB
JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa dirinya, istri dan anaknya tidak akan mencalonkan diri sebagak calon presiden (Capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang masih harus dipertanyakan. Sebab, demokrasi tetap membuka setiap orang untuk mencalonkan ataupun dicalonkan. Persoalannya, kata Boni, demokrasi bekerja dengan standar dan ukuran yang transparan dan dapat diterima umum. "Kualitas dan legitimasi publik adalah ukuran paling mendasar," ucapnya.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens, menyatakan, semua pihak memang semestinya menghormati pernyataan SBY yang tidak akan membangun dinasti politik. Masalahnya, kata Boni, komitmen politik tidak bisa diukur sebatas dengan kata-kata dan pernyataan saja. "Dengan kata lain, haruskah kita percaya pada Presiden hanya karena kata-katanya?" ujar Boni melalui surat elektronik (email) ke JPNN, Minggu (12/6).
Baca Juga:
Dosen FISIP UI yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Berlin, Jerman itu menegaskan, pernyataan SBY itu bukan berarti menutup hak politik keluarga dan kerabatnya. Sebab, setiap tiap orang punya hak yang sama dalam demokrasi.
Baca Juga:
JAKARTA - Pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa dirinya, istri dan anaknya tidak akan mencalonkan diri sebagak calon presiden
BERITA TERKAIT
- Irjen Suyudi Ingatkan Personel Polri di TPS Tak Boleh Lengah
- Aman, KPU Garut Sudah Terima Surat Suara Tambahan
- Tyas A Fatoni Apresiasi Prestasi Dekranasda Sumut di Gebyar Kreasi Nusantara
- Pemda Jangan Lepas Tangan Awasi Tahapan Pilkada 2024
- Tokoh Masyarakat Murung Raya Nilai Agustiar-Edy Mampu Menjadikan Kalteng Lebih Maju
- Kampanye Hitam Ancam Demokrasi Sumsel, Masyarakat Diharapkan Cerdas Pilih Pemimpin