Klan Tanoesoedibjo-Djojohadikusumo Terlibat

Klan Tanoesoedibjo-Djojohadikusumo Terlibat
KAPASITAS RAKSASA: Salah satu lokasi tambang batubara milik Bumi Plc. FOTO: dok Bumi Plc
Akhir konflik antara Bakrie dan Rothschild diproyeksi tuntas kala para pemegang saham Bumi Plc menjatuhkan keputusan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Armoury House, City Road, London, lusa (21/2). Dalam agenda RUPSLB tersebut, pemegang saham Bumi Plc akan mengambil keputusan apakah menyetujui proposal Rothschild tentang perubahan jajaran direksi independen atau rencana share swap (tukar guling saham) Bumi Plc dengan saham Bumi Resources (BUMI) oleh Grup Bakrie.

Dua hari menjelang RUPSLB, Grup Bakrie telah memasang kuda-kuda untuk mempertahankan kepemilikannya di Bumi Plc. Salah satu strategi keluarga Bakrie adalah membangun isu di pasar dengan membangkitkan rasa nasionalisme yang menyita perhatian pemegang kebijakan, dalam hal ini pemerintah.

Salah seorang pemilik Grup Bakrie, yakni Nirwan Bakrie, mengeluarkan pernyataan, jika Rothschild menguasai Bumi Plc dan menjadi pengendali, itu berarti pertambangan Indonesia di BUMI akan dikendalikan secara penuh oleh pihak asing.

Sebagaimana diketahui, 29,18 persen atau 6,06 miliar lembar saham BUMI yang kini berkapitalisasi pasar Rp 19,31 triliun tersebut dimiliki Bumi Plc. Sementara itu, keluarga Bakrie (PT Bakrie and Brothers/BNBR) memiliki 2,64 persen di BUMI. Sisanya dimiliki Citibank London (3,41 persen); Interventures Capital (2,71 persen); serta publik (62,07 persen).

Menjelang pengambilan keputusan pemegang saham dalam RUPSLB Bumi Plc lusa (21/2), perseteruan antara Grup Bakrie dan Nathaniel Rothschild kian panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News