Klarifikasi Kemenag soal Guru Pesantren Sodomi 15 Anak di Pangalengan, Ternyata

jpnn.com, JAKARTA - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini korbannya 15 anak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sejumlah pemberitaan menyebut pelakunya merupakan guru pesantren.
Merespons kabar tersebut Kementerian Agama (Kemenag) memberikan klarifikasi.
Plt Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag Thobib Al Asyhar memastikan pelaku bukan guru pesantren.
"Jadi, tidak benar ya, pelaku sodomi 15 anak di Pangalengan adalah guru pesantren," kata Thobib Al Asyhar dalam pernyataan resminya, Selasa (19/4).
Dia sekaligus meluruskan kekeliruan sejumlah pihak yang menyebut bahwa pelaku adalah guru pesantren.
Thobib juga menegaskan bahwa peristiwa sodomi itu tidak terjadi di dalam pondok pesantren.
Thobib mengaku sudah mengonfirmasi kasus tersebut ke jajaran Kantor Kemenag Kabupaten Bandung dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat.
Kemenag memberikan klarifikasi soal kasus sodomi terhadap 15 anak di Pangalengan yang disebut pelakunya guru pesantren
- Guru Besar UGM Dipecat terkait Kekerasan Seksual, Sahroni: Pidanakan!
- Peduli Santri, PIK2 Salurkan Beras untuk Pesantren Al-Wahdah
- Pembunuhan Juwita oleh Oknum TNI AL Diduga Terencana, Ada Bukti
- Keluarga Jurnalis yang Dibunuh Oknum TNI AL Punya Bukti Soal Kekerasan Seksual
- Penyidik Usut Indikasi Kekerasan Seksual oleh Oknum TNI AL terhadap Juwita
- Resmi, Pemerintah Tetapkan Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah Jatuh pada 31 Maret