Klasemen Ustaz Radikal

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Klasemen Ustaz Radikal
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Beberapa waktu yang lalu otoritas keamanan mendata pesantren dan masjid di seluruh Indonesia untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebaran radikalisme dan terorisme.

Tindakan itu memantik reaksi negatif dari kalangan umat dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar meminta maaf kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) atas tindakan itu.

Upaya pencekalan dalam daftar hitam (black list) tidak akan efektif untuk mencegah publik mendengarkan materi ceramah dari para ustaz yang diidolakan. Memasukkan Ustaz Felix dan UAS dalam daftar cekal malah akan membuat dua ustaz itu makin populer.

Sudah menjadi fitrah manusia, makin dilarang semakin tinggi tingkat kuriositas publik terhadapnya.

Selama ini para ustaz yang masuk dalam daftar cekal itu sudah menggunakan metode dakwah modern dengan memanfaatkan ‘’dakwan bil yutub’’ dakwah dengan mempergunakan media sosial. Para ustaz itu mempunyai follower dan subscriber jutaan orang dan materi-materi ceramahnya ditonton dan disebarkan secara luas.

Para ustaz itu memakai kanal Youtube sebagai sarana dakwah dan berhasil menarik jutaan umat untuk mendengarkan materi-meteri yang diunggahnya. Para ustaz itu bebas melakukan amar makruf nahi munkar tanpa harus risau terhadap cekal.

Sebuah daftar yang dirilis Februari 2022 memuat sepuluh ustaz dengan subscriber tertinggi menempatkan UAS pada top ranking dengan 2,45 juta pelanggan, dengan jumlah total penonton lebih dari 155 juta.

Di urutan kedua ada nama Ustaz Hanan Attaki yang dikenal sebagai ustaz milenial dengan pengikut yang sangat banyak dari kalangan milenial. Kanal Youtubenya mempunyai pelanggan 2,2 juta dan video views mencapai 84 juta. Ustaz Hanan digandrungi oleh kaum milenial karena isi ceramahnya yang easy listening dan kefasihannya dalam menggunakan media sosial sebagai media dakwah.

Muncul daftar ustaz radikal yang masuk catatan cekal. Ada daftar pendek yang berisi sepuluh ustaz.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News