Klaster Corona Gubernur Kepri Bikin Seorang Dekan Kesal Sampai Dukung Class Action

Rangkaian kegiatan lainnya seperti peninjau alat PCR di RSAL, pertemuan dengan pengurus desa, dan pertemuan dengan pejabat UMRAH.
Kegiatan-kegiatan itu diperkirakan melibatkan lebih dari seribu orang sehingga banyak orang yang kontak erat dengan Isdianto.
Orang-orang tersebut pun memeriksakan dirinya di posko yang dibangun di RSUP Kepri.
Gubernur Isdianto baru melakukan karantina mandiri setelah tahu dirinya positif COVID-19, sementara lebih dari seribu orang mengikuti kegiatannya.
"Rektor, termasuk saya dan belasan pejabat dan staf UMRAH diusap di RSUP Kepri. Kemudian karantina mandiri," katanya.
Permasalahan ini, menurut dia tidak sederhana, sehingga seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri.
"Seharusnya, mereka menjadi contoh dalam memutus rantai penularan, bukan malah sebaliknya, yang menyebabkan banyak orang dikarantina dan menunggu hasil swab selama berhari-hari," ujarnya.
Selama berhari-hari menunggu hasil usap, kata dia, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali menenangkan diri, dan berdoa. Pekerjaan di kampus pun menjadi terhambat akibat kondisi ini.
Menurut dekan ini, seharusnya Gubernur Kepri segera menjalani karantina, bukan ikut sejumlah acara seremonial.
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah