Klaster Covid-19 di Blora Bukan karena Pelaksanaan PTM Terbatas
jpnn.com, SEMARANG - Temuan kasus positif Covid-19 di sekolah di Kabupaten Blora, Jateng telah dipastikan bukan klaster pembelajaran tatap muka (PTM).
Sebab, kasus di delapan sekolah tersebut ditemukan melalui screening sebelum PTM dilaksanakan.
“Kalau yang di Blora itu bagus. Sebelum dilakukan PTM, dilakukan screening dulu, lalu ditemukan (positif),” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo usai Rapat Koordinasi Penangan Covid-19 di kantor gubernur.
Pihaknya mengapresiasi terhadap langkah Pemerintah Kabupaten Blora dalam menyambut PTM dengan melakukan screening lebih dulu terhadap guru dan siswanya.
“Blora justru kami apresiasi, ada delapan sekolah melakukan screening (sebelum PTM), dan ditemukan sekitar 40-an kasus. Jadi, bukan klaster sekolah karena menularnya bukan di sekolah,” ungkapnya.
Namun, pihaknya tidak memungkiri telah mendapat laporan adanya klaster di sekolah, seperti yang ada di salah satu sekolah MTs di Kabupaten Jepara.
“Ada laporan dari Jepara, ada satu sekolahan dimana setelah dilakukan screening ada siswa yang positif sekitar 25 siswa (3 guru). Dan, semuanya tanpa gejala,” paparnya.
Semua yang dinyatakan positif telah dilakukan isolasi, bahkan beberapa di antaranya sudah sembuh. Selain itu, aktivitas sekolah tersebut juga kembali ditutup.
Klaster covid-19 di Blora terjadi pada para guru yang mengikuti tracing dari pemkab sebelum pelaksanaan PTM terbatas.
- Ganjar Kecam Pengerahan Kades Mendukung Paslon di Pilgub Jateng
- Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak
- Cara Ganjar Pranowo Mengucapkan Selamat Kepada Prabowo
- Soal Pertemuan Megawati-Prabowo Sebelum Pelantikan Presiden, Ganjar: Sulit..
- PTM Meningkat, Pemerintah Harus Buat Aturan soal Jajanan Anak
- Ganjar Kirim Sinyal Susah Datang ke Pelantikan Prabowo