Klaster Covid-19 di Pati Akhirnya Tuntas, Mohon jadi Pelajaran Untuk yang Nekat Mudik

Sebagai antisipasi, Pemerintah Desa Kuryokalangan memberlakukan screening ketat jika ada warganya yang mudik. Berdasarkan pengalaman tahun 2020, hanya ada lima keluarga yang pulang dari rantau ke Kuryokalangan.
"Kalau ada yang datang kami imbau untuk membawa hasil swab. Jika tidak membawa kami arahkan ke puskesmas untuk melakukan swab gratis. Kalau positif nanti kan sudah tanggung jawab satgas," paparnya.
Penanganan klaster Kuryokalangan, diapresiasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo. Hal itu karena tidak ada kematian pada kasus ini.
"Ini pembelajaran bagi semua. Di sini (Kuryokalangan) ditangani dengan baik, sehingga klaster ini tidak berkembang dan tidak ada kematian satupun," ungkapnya, saat melakukan kunjungan kerja di desa tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyarakat mengindahkan larangan mudik untuk kebaikan bersama. Dia tak ingin kejadian di Pati kembali terulang.
“Yang repot adalah yang mereka nekat menerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegas Ganjar usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021, Rabu (5/5/2021).
Sebagai antisipasi, Ganjar juga menyiagakan petugas hingga ketingkat RT-RW. Harapannya, masyarakat ikut bekerja sama mencatat siapa yang keluar masuk daerahnya. (flo/jpnn)
Pemkab Pati bersama Pemdes Kuryokalangan lantas gerak cepat dengan melakukan isolasi mandiri terhadap warga klaster covid-19.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Polisi Tembak Pelaku Pencurian Rumah Ditinggal Pemudik
- Posko Arus Balik Pupuk Kaltim, Bantu Perjalanan Pemudik Kembali ke Perantauan
- Uang Habis, Pemudik Senang Ada Program Balik Rantau Gratis Pemprov Jateng
- H+7 Lebaran, ASDP Catat 780 Ribu Pemudik & 200.000 Unit Kendaraan Kembali ke Jawa
- Lepas Ratusan Pemudik Balik ke Perantauan, Ahmad Luthfi: ke Depan Akan Ditingkatkan Lagi
- Terendam Banjir, Jalintim di Muba Lumpuh Total