Klaster Jemaah Pengajian Jangkaran Diduga Berawal dari Imam Masjid

jpnn.com, KULONPROGO - Jumlah yang dinyatakan terpapar Covid-19 dari kelompok pengajian di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bertambah.
Semula ada 35 jemaah yang terkonfirmasi positif Covid-19, dan pada Minggu (14/2) jumlahnya bertambah 22 orang lagi.
Total jemaah positif menjadi 57 dari 58 jemaah yang ikut dalam pengajian yang rutin diselenggarakan setiap akhir pekan itu.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menduga penyebaran klaster pengajian Jangkaran ini berasal dari kasus di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Klaster ini terjadi setelah seorang imam dari masjid tersebut berkunjung ke Purworejo, di mana ada kasus positif terkonfirmasi COVID-19 sebelumnya.
"Dari 57 jamaah pengajian Desa Jangkaran, lima di antaranya dirawat di RSUD Wates, dan salah satu meninggal dunia," kata Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin (15/2).
Kemudian, pada Minggu (14/2) ada satu lagi jamaah klaster pengajian Jangkaran dirawat di rumah sakit.
Perkembangan klaster pengajian Jangkaran ini menurutnya masih akan berlangsung karena sebelumnya beberapa anggota jemaah melakukan kegiatan keagamaan seperti tahlilan, dan salat berjamaah di musala yang ada di Desa Jangkaran.
Kasus positif Covid-19 pertama dalam klaster ini diduga menginfeksi imam masjid setelah kunjungan ke Purworejo, Jawa Tengah.
- Penjelasan RSUP Dr Sardjito soal THR Insentif yang Diprotes Pegawai
- Anggota Dewan DIY Dorong Terwujudnya Regulasi Smart Province
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- Pelita Air dan Patra Jasa Ajak Anak-Anak Panti Asuhan Wisata Ramadan di Yogyakarta
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- BlocCalito 782 Rilis Born in YKC, Persembahan untuk Yogyakarta