Klaster Rotan Trangsan Mendunia Berkat Pemberdayaan BRI, Begini Kisah Perjalanannya
jpnn.com, SUKOHARJO - Desa Trangsan yang terletak di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, memiliki sejarah panjang terkait pengolahan rotan hingga menjadi produk-produk rumahan yang bermanfaat.
Industri rotan di Trangsan sudah dimulai sejak hampir seabad yang lalu dipelopori oleh Ki Demang Wongsolaksono.
Perkembangan pengolahan rotan di Trangsan cukup pesan hingga desa ini dinobatkan sebagai sentra industri penghasil kerajinan rotan terbesar di Jawa Tengah dan kedua di Indonesia.
Hanya saja, pada 2005 terjadi penurunan produksi secara drastis akibat pengrajin yang kesulitan mendapatkan bahan baku rotan disebabkan lonjakan harga di pasar internasional.
Mengatasi persoalan ini, Pemkab Sukoharjo membentuk klaster Rotan Trangsan.
Hingga saat ini, terdapat lebih 200 orang yang menjadi anggota klaster rotan di Desa Trangsan.
Hanya saja, perjalanan dari klaster rotan di desa tersebut nyatanya tak selamanya berjalan dengan mulus.
“Terkadang ada beberapa anggota yang mengeluhkan soal dana dan semangat dalam berproduktivitas," ungkap Agung, Ketua Badan Usaha Milik Desa Trangsan.
Begini kisah perjalanan Klaster Rotan Trangsan yang produknya makin mendunia berkat program pemberdayaan BRI
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM