KLH Cermati Masuknya Jutaan Ton Besi Bekas di Belawan
Kamis, 18 April 2013 – 22:00 WIB
“Jadi itu (kirim tim, red) baru kita lakukan kalau ada kecurigaan dari pihak Bea Cukai. Mereka kan garda terdepan dan yang paling mengetahui barang apa saja yang masuk lewat pelabuhan. Jadi kalau perusahaannya sudah memiliki izin dan Kementerian KLH telah mengeluarkan rekomendasi sebelumnya, tidak perlu lagi setiap barang masuk kita periksa kembali,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kapal MV Yossa Bhum memuat sedikitnya 1 juta ton limbah besi di Pelabuhan Belawan, Rabu (17/4). Informasi yang diperoleh menyebutkan besi-besi bekas itu dikemas dalam 68 unit kontainer yang didatangkan PT Growth Sumatera Industri (GSI). Perusahaan ini merupakan produsen baja yang berlokasi di Medan.
Asisten Manajer Humas Belawan International Container Terminal (BICT), Suratman, ketika dikonfirmasi, mengaku tidak tahu tentang masuknya besi bekas itu. ”Di pelabuhan BICT tidak ada besi bekas impor yang masuk. Jelasnya di sini (manifest) tidak disebut besi bekas, tapi data yang pasti ada di Bea Cukai,” sebutnya.(gir/jpnn)
JAKARTA - Deputi IV Bidang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Masnellyarti Hilman, menyatakan bahwa impor
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya