KLHK Beberkan Kunci Atasi Kompleksitas Permasalahan Lingkungan Hidup
Dia berharap dapat mengindentifikasi peluang-peluang perbaikan dari seluruh komponen rantai pasok mulai dari proses penyedian bahan baku, proses produksi, distribusi, konsumen sampai pembuangan akhir.
"Jika selama ini fokus kita hanya pada proses produksi saja sudah menghasilkan penghematan sebesar Rp 107 Trilyun, maka bisa dibayangkan berapa besar perbaikan lingkungan jika seluruh rantai pasok bisa didorong untuk melakukan efisiensi energy dan pemakaian sumberdaya, serta mengurangi dampak terhadap lingkungan," jelas dia.
Selain itu PROPER kedepan juga akan disematkan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat-Corporate Social Responsibility yang dilengkapi dengan konsep Creating Shared Value.
Sehingga, kata dia, bisa mendorong dunia usaha untuk menciptakan upaya penyelesaian masalah lingkungan dan sosial dengan menciptakan nilai bersama dengan seluruh rantai pasoknya.
PROPER pun juga akan diperkenalkan konsep Inovasi Sosial untuk mencari “bright spots” atau contoh contoh terbaik yang dapat digunakan sebagai pembelajaran dari dunia usaha yang lain untuk bertanggung jawab menyelesaikan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan dampak dari industri tersebut.
Namun disisi lain juga memberikan keuntungan bagi industri tersebut. Selanjutnya PROPER juga akan ditambahkan penilaian terhadap aspek kepedulian dan responsifitas dunia usaha terhadap kebencanaan.
"Sesuai dengan arahan Ibu Menteri, maka aspek kebencanaan dalam PROPER akan lebih ditekankan kepada upaya untuk melakukan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, antara lain dengan program Desa Proklim untuk mendorong terbentuknya desa-desa yang tangguh bencana, yang beberapa contohnya sudah kami lakukan, seperti membangun infrastruktur hijau berupa ekoriparian dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) untuk usaha skala kecil dan menengah dengan menggunakan biogas untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca sekaligus penghematan bahan bakar," papar Karliansyah.
Pendekatan yang kami lakukan tetap mengedepankan pemberdayaan masyarakat setempat, sehingga mereka merasa memiliki program dan konsep gotong royong yang dilakukan mampu meningkatkan kohesi sosial masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutana (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, pentingnya kerja kolaborasi dalam menyelesaikan masalah lingkungan hidup.
- Pertalindo dan Pemkot Semarang Sosialisasikan Amdalnet
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK
- Kemendes Tekankan Kolaborasi Lintas Sektor dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
- Temui Uskup Agung Jakarta, Ridwan Kamil Diminta Urus Fakir Miskin & Lingkungan
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Ini yang Akan Dilakukan Eddy Soeparno Setelah Ditetapkan Bertugas di Komisi XII DPR