KLHK Dorong Konfigurasi Bisnis Baru Melalui Multiusaha Kehutanan
”Dengan konfigurasi ini, maka nilai ekspor hasil hutan yang pada tahun 2019 sebesar USD 11,64 miliar, pada tahun 2045 akan mencapai USD 66,70 miliar, atau naik hampir 6 kali lipat,” jelas Indroyono.
Untuk mencapai peningkatan nilai ekspor tersebut, diperlukan dukungan prakondisi kebijakan. Perdirjen P.1/2020 menjadi langkah awal penting bagi pencapaian target Road Map APHI. Indroyono berharap, kebijakan multiusaha kehutanan dapat didorong dalam bentuk integrasi hulu hilir menjadi model agribisnis yang terpadu.
“Perlu dikembangkan skema agribisnis yang utuh, yang meliputi rangkaian kegiatan budidaya, pengolahan hasil, penguatan kelembagaan masyarakat, pengembangan skema pendanaan dan perluasan pemasaran. Dengan model agribisnis terpadu, maka akan diperoleh peningkatan nilai tambah atas produk hasil hutan,” ujar Indroyono.(jpnn)
Menjaga produktivitas dan memulihkan ekonomi masyarakat menjadi prioritas utama KLHK dalam merumuskan kebijakan di tengah pandemi Covid-19 ini.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Aspire dan Interkat by Jio Haptik Dukung Social Sellers Lewat Fitur WhatsApp
- Indodana Finance & Cermati Invest Kolaborasi Dorong Kesadaran Finansial UMKM
- ShopeeFood Checkout Murah jadi Pilihan Favorit Pengguna di Penghujung 2024
- Strategi Bank Mandiri Memenuhi Standar Global Keberlangsungan Bisnis
- Sumbawa Timur Mining Sabet 2 Penghargaan Komunikasi IABC Indonesia
- Performa Maksimal di Pengujung Tahun, Penjualan Brand Lokal & UMKM Meningkat 7 Kali Lipat di 12.12 Birthday Sale