KLHK Dorong Masyarakat Jangan Beli Produk dari Produsen yang Tak Komitmen Atasi Limbah Produknya

"Kemudian kita ada regulasi-regulasi lainnya misalnya terkait dengan Extended Producer Responsibility, di mana produsen itu di hulu punya tanggung jawab sekarang. Jadi, bukan volunteer lagi, tetapi mandatory sebenarnya, juga masih belum maksimal,” tuturnya.
Dia mengatakan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari berbagai persoalan lingkungan, indeks ketidakpedulian paling tinggi itu adalah dalam hal pengelolaan sampah, di mana sebanyak 72% orang Indonesia tidak peduli terhadap sampah.
"Ini belum dilakukan lagi surveinya, mudah-mudahan sudah berubah banyak,” ungkapnya.
Dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang tidak mudah terurai secara alami, Novrizal meminta kepada para produsen untuk membangun industrialisasi pengolahan sampahnya sendiri.
"Untuk itu perlu intervensi teknologi,” katanya.
Untuk menunjukkan dukungan terhadap pengurangan sampah plastik yang terus meningkat hingga saat ini, Ketua Panitia Acara, Iwan Budisusanto mewajibkan semua ILUNI UI yang ikut dalam acara ini untuk membawa tumbler.
"Panitia menyediakan air mineral di galon untuk kebutuhan minum saat acara berlangsung. Apabila air di tumbler habis, silahkan mengisi air dari galon yang telah disediakan panitia,” ujarnya.(ray/jpnn)
Novrizal Tahar meminta masyarakat tidak membeli produk-produk dari para produsen yang tidak memiliki komitmen atasi limbah produknya.
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean
- Pemerintah Menegaskan Tata Kelola Daur Ulang Limbah Baterai EV Sangat Penting
- 2 Terminal PET Raih Proper Hijau dari KLHK
- KLH Menyegel TPS Sementara di Pasar Caringin
- Menteri LH Minta Kepala Daerah Berkomitmen Menuntaskan Permasalahan Sampah
- 5 Persemaian Skala Besar Diresmikan untuk Mendukung Rehabilitasi Hutan dan Lahan
- Komitmen Mengurangi Sampah, PT Godrej Consumer Products Raih Penghargaan KLHK