KLHK Haltim Sebut Sedimentasi di Pantai Moronopo Sudah Berlangsung Lama
jpnn.com, HALMAHERA TIMUR - Kepala Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur Abra Kura mengatakan sedimentasi yang terjadi di pantai Moronopo, sudah berlangsung lama.
Kemungkinan penyebab sedimentasi terbesar akibat longsor beberapa waktu lalu.
"Sudah lama, sampai sedimen di pesisir itu terjadi pendangkalan. Jadi bukan hari ini, sudah lama. Mungkin paling besar waktu longsor itu," ujar Abra dalam keterangannya yang diterima, Rabu (21/7).
Menurut Abra, data yang diperoleh menunjukkan terjadi anomali curah hujan pada bulan Maret lalu hingga 900 milimeter lebih. Bahkan dalam sehari bisa mencapai 250 milimeter.
Angka itu jauh lebih tinggi dibanding pengamatan dalam sepuluh tahun terakhir.
"Pengamatan data dalam sepuluh tahun terakhir di 2015 itu paling tinggi dalam sebulan cuma 400 sekian milimeter," ucapnya.
Abra lebih lanjut mengatakan, derasnya hujan membuat tanggul sungai jebol karena tak mampu menahan debit air.
Abra juga menyebut langkah lain yang dilakukan untuk mengetahui penyebab sedimentasi. Yakni, pengujian terhadap air laut.
Kepala Bidang LHK Halmahera Timur menyebut sedimentasi yang terjadi di Pantai Maronopo sudah berlangsung lama.
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam
- Freeport dan Antam Bersinergi, Erick Dorong Lonjakan Cadangan Emas Batangan di Dalam Negeri
- Sepakat, Antam Beli Mayoritas Emas Produksi Freeport
- Harga Emas Antam Hari Ini Masih Stabil, Berikut Perinciannya
- Terungkap di Persidangan, Permintaan Kekurangan Emas ANTAM Hasil Rekayasa Budi Said
- Dorong Hilirisasi Mineral, ANTAM-PLN Pasok Listrik 150 MVA untuk Optimalkan Smelter di Kolaka