KLHK Kaji Pencabutan Izin PT Riau Andalan Pulp and Paper
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih mengkaji permintaan pencabutan izin PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dalam pengelolaan hutan di Dusun Bagan Melibur, Kecamatan Merbau, Pulau Padang, Kepulauan Meranti, Riau.
Bahkan, KLHK telah menerjunkan tim bersama Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk menelusuri pelanggaran yang dilakukan PT RAPP. Sebab, untuk menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan harus melalui kajian dan data pendukung.
"Masa tidak ada data harus kami berikan sanksi," kata Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Kementerian LHK, Ida Bagus Putera Parthama, usai mendampingi Menteri Siti Nurbaya di Panja Karhutla Komisi III DPR, Kamis (22/9).
Ida menjelaskan, bahwa izin perusahaan termasuk RAPP bisa saja dicabut selama ditemukan pelanggaran. Karena itu KLHK bersama BRG masih mencari data dan keterangan di lapangan.
"Boleh saja (dicabut) tergantung fakta nanti. Kan kami tidak boleh juga langsung mencabut. Karena ini menyangkut kepastian investasi. Nanti kalau dipaksakan melanggar juga. Saat ini kami kaji dulu apa melanggar atau tidak," paparnya.
Karena itu keputusan dicabut tidaknya tergantung fakta di lapangan, terutama soal dugaan perusahaan itu masih menggarap lahan gambut. Sebab, sejak 2015 Presiden Joko Widodo telah memerintahkan moratorium yang diperkuat dengan peraturan pemerintah.
"Tergantung hasil dari lapangan. Katanya, dia (RAPP) membuka lahan gambut baru maka kami lihat bareng-bareng," tegasnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Komisi IV DPR Herman Khaeron mengatakan, pembukaan lahan yang dilakukan perusahaan milik konglomerat Sukanto Tanoto memang bermasalah terkait perizinan. Menurutnya, pemerintah sudah melarang pembukaan lahan dan kanal baru sejak 2015. Karena itu ia merekomendasikan kepada pemerintah untuk mencabut izin RAPP.
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) masih mengkaji permintaan pencabutan izin PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), dalam
- TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung Lebotobi Laki-laki di Flores Timur
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia
- Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan pada Senin Malam
- Jalankan Arahan Presiden Prabowo, Mendes Yandri Pilih Bermalam di Desa Margorejo
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- Mayoritas Masyarakat Adat Poco Leok Dukung PLTP Ulumbu Unit 5 dan 6