KLHK Klaim Ceceran Minyak di Balikpapan Sudah Jauh Berkurang
jpnn.com, BALIKPAPAN - Direktur Jenderal (Dirjen) Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rasio Ridho Sani menyatakan sisa ceceran minyak yang bocor di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur, sudah jauh berkurang.
Rasio sudah melakukan pengamatan langsung di lokasi kejadian. Menurut Rasio, berdasar data visual dan pemantauan satelit LAPAN, memang jauh lebih berkurang dibandingkan sebelumnya terutama dari sisi ketebalan lapisan film.
"Kalaupun masih ada yang relatif tebal, hanya pada spot-spot tertentu,” kata Rasio dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (7/4).
Karena itu, KLHK meminta Pertamina sesegera mungkin melakukan pembersihan.
Sebab, yang terpenting sekarang ini adalah upaya penanggulangan dampak, termasuk mengurangi pergerakan minyak.
“Mengenai siapa yang seharusnya bertanggung jawab, itu nanti dibicarakan karena sekarang sedang investigasi,” ungkapnya.
Hingga kini, Pertamina terus berupaya membersihkan sisa ceceran minyak. Pemulihan di Jetty 1 dilakukan dengan menggunakan vacuum truck yang dilengkapi dengan oil boom dan oil spill dispersan.
Untuk menepis kekuatiran masyarakat, dilakukan juga gas test yang dilakukan beberapa kali dalam sehari untuk memastikan tidak ada konsentrasi gas yang melebihi batas normal. Kadar gas yang diperiksa di antaranya kadar ketersediaan oksigen di udara, kadar carbon dan kadar H2S.(boy/jpnn)
Berdasar data visual dan pemantauan satelit LAPAN, tumpahan minyak jauh lebih berkurang dibandingkan sebelumnya terutama dari sisi ketebalan lapisan film.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menteri LH Hanif Faisol Terjun Langsung Bersihkan Sampah di Kali Cipinang
- Prabowo Subianto Pecah KLHK jadi 2 Kementerian Berbeda
- Ini Deretan Keberhasilan yang Dicapai KLHK Selama 10 Tahun Dipimpin Menteri Siti Nurbaya
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- Hashim: Penghargaan dari KLHK Sebagai Dorongan Untuk Terus Membuktikan Komitmen Iklim
- Menteri Siti: Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Mendukung Visi Indonesia Emas 2045