KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla

KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Thomas Nifinluri. Foto: Dok. Humas KLHK

Sementara itu, indeks ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina mulai Oktober 2024. Curah hujan pada Oktober I-III 2024 umumnya berada di kriteria rendah–menengah (0–150 mm/dasarian). Sifat hujan pada Dasarian III September  2024 umumnya normal hingga Atas Normal.

Analisis perkembangan musim hujan Dasarian III September 2024, berdasarkan jumlah ZOM sebanyak 19% wilayah Indonesia masuk musim hujan.

Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian Aceh, Sumatra Utara, sebagian Riau, sebagian Sumatra Barat, sebagian Jambi, sebagian Sumatra Selatan, sebagian Bengkulu, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian utara, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat dan sebagian Papua.

“Dalam rangka kesiapsiagaan dan mengoptimalkan pengerahan sumber daya pengendalian karhutla, hingga saat ini masih delapan provinsi telah menetapkan status siaga darurat karhutla yaitu Provinsi Riau, Sumsel, NTB, Jambi, Kaltim, Kalbar, NTT, dan Kalimantan Selatan," ujar Thomas.

Optimalkan Pengendalian Karhutla

Pada provinsi-provinsi rawan tersebut telah dioptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan meliputi upaya pencegahan karhutla seperti deteksi dini titik panas, patroli pencegahan karhutla oleh Manggala Agni, bersama dengan TNI, Polri, dan masyarakat, sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA), operasi modifikasi cuaca, water bombing, patroli udara, dan penataan ekosistem gambut.

"Upaya pencegahan sampai dengan 10 Oktober 2024 juga dilakukan melalui kegiatan patroli pencegahan baik dilakukan secara mandiri oleh Manggala Agni pada 1.725 desa, dan secara terpadu bersama UPT KLHK, TNI/Polri (Babinsa/Bhabinkamtibmas) dan Masyarakat Peduli Api pada 379 desa. Patroli pencegahan sudah dilaksanakan di Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Kalsel, Kalteng, Kaltim, Kaltara, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Gorontalo, Sulbar, Sulsel, Sulteng, Sultra, Papua, dan Papua Barat," kata Thomas.

KLHK juga terus memperkuat peran serta masyarakat dalam pengendalian karhutla. KLHK telah membentuk MPA sebanyak 7.428 personel yang tersebar di dua puluh sembilan provinsi. Pada tahun 2024 telah dilakukan pembentukan MPA di Provinsi Sumatra Utara, Bangka Belitung, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dengan jumlah peserta 345 personel.

KLHK terus mengoptimalkan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan pada wilayah-wilayah rawan karhutla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News