Klimaks Kedua

Oleh: Dahlan Iskan

Klimaks Kedua
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Tahun 1700-an, seorang pendatang dari Tiongkok merantau ke selatan. Ia memasuki sungai Kelantan. Sampailah ke pulau itu –belum bernama Raya. Pun belum ada nama Malaysia.

Di pulau kosong itu ia tinggal. Lalu kawin dengan wanita keturunan Thailand.

"Kok wanita Thailand?".

"Banyak wanita Thai di Kelantan. Kan dekat perbatasan," katanya. "Dan lagi kalau kawin dengan wanita Melayu kan harus masuk Islam," tambahnya.

Orang pertama yang membiakkan durian Kunyik di pulau Raya adalah keturunan imigran tersebut. Namanya: Wee Chong Bing. Kalau tidak ada Chong Bing mungkin saja durian Kunyik sudah punah. Dianggap tidak enak. Pahit.

Berkat Chong Bing itulah durian Kunyik berkembang. Disenangi. Lalu jadi Raja Kunyik.

Raja dalam bahasa Mandarin disebut ''wang''. ''Mao'' adalah musang. Atau tupai. Sebangsanya. Itulah binatang yang suka naik pohon durian Kunyik.

''Naik'' disebut ''shang''. Musang menyukai durian. Seperti halnya kepiting menyukai kelapa. Keiting suka naik pohon kelapa. Di Gorontalo. Di sana kepiting paling gurih adalah yang suka naik pohon kelapa itu.

INI TIDAK BIASA: pesta durian dilakukan bersama ahli durian dari negeri durian di kebun durian dengan minuman kopi durian. Sabtu lalu.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News