Klinik Terapung Freeport jadi Salah Satu Inovasi Dalam FEII 2017
Klinik terapung itu berupa kapal berukuran 17 X 5 meter, berkapasitas 13 penumpang. Kapal dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tiga ruang tidur, ruang pemeriksaan, ruang observasi atau trauma, area laboratorium mini, dan ruang obat.
Adapun alat-alat medis yang tersedia di klinik terapung mencakup alat penunjang diagnostik, seperti alat rekam jantung dan mesin pemeriksaan darah lengkap, alat medis penanganan kegawatdaruratan seperti alat resusitasi, alat pacu jantung, dan konsentrator oksigen.
Klinik terapung ini juga dilengkapi alat medis bedah minor, serta alat medis pemeriksaan ibu hamil dan melahirkan.
“Pemda sangat terbantu terutama dalam inovasi dukungan akses pesisir laut dan udara, karena Pemda kesulitan mengakses puskesmas-puskesmas di pegunungan. Dalam kemitraan dengan Freeport, kami dibantu dalam mengatasi keterbatasan sumber daya," tutur Saiful Taqim, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.
Hal lain yang juga membanggakan menurut Saiful, adalah dengan kemitraan ini pihaknya berhasil menurunkan secara signifikan kasus malaria di Timika sebesar 70 persen, dan memiliki klinik penanganan tuberkolasis (TB) terbaik di Papua dan di atas standar WHO.(chi/jpnn)
Peningkatan akses layanan kesehatan di area pesisir barat dan timur Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, melalui pelayanan klinik terapung kemitraan
Redaktur & Reporter : Yessy
- Sepakat, Antam Beli Mayoritas Emas Produksi Freeport
- Dukung Proses Pemurnian, Linde Mulai Pasokan Gas Industri kepada Freeport
- MIND ID Buktikan Komitmen Hilirisasi, Smelter Freeport Indonesia di Gresik Resmi Produksi
- Dukung Pembangunan Masa Depan, MIND ID Pacu Realisasi Proyek Strategis
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Freeport Indonesia Masih Mendiskusikan Perpanjangan IUPK dan Smelter Fakfak