Klub ISL Jalani Verifikasi AFC
Joko: Tidak Berharap Melompat Jauh
Senin, 03 Mei 2010 – 10:30 WIB
JAKARTA - Mulai Sabtu (1/5) lalu hingga 13 Mei mendatang, klub-klub Indonesia Super League (ISL) harus menjalani penilaian (verifikasi) dua tahunan dari AFC (federasi sepakbola Asia). Hasil penilaian itu akan menjadi penentu peringkat kompetisi profesional Indonesia selama dua tahun ke depan. "Saat ini kami belum tahu hasilnya seperti apa. Tapi, kalau mau menjadi klub profesional utuh, memang harus memenuhi lima aspek tersebut. Status Persitara sedang menuju ke sana," kata Hary "Gendhar" Ruswanto, manajer Persitara.
Ada lima hal yang akan dinilai, yaitu terkait dengan kompetisi, media, marketing, finansial dan legal. Hasil verifikasi itu salah satunya akan menentukan jumlah tim Indonesia yang berhak berlaga di ajang Liga Champions Asia (LCA) dan AFC Cup. Saat ini, Indonesia memperoleh kuota dua klub di LCA yang salah satunya harus menjalani playoff. Selain LCA, juara Piala Indonesia juga mendapat tiket lolos otomatis ke AFC Cup.
Baca Juga:
Sesuai dengan jadwal, Sabtu lalu delegasi AFC yang dipimpin Development Manager AFC Professional Football Project, Maksat Klychmamedov, semestinya memverifikasi dua tim ibukota, Persija Jakarta dan Persitara Jakarta Utara. Tapi, karena berbagai hal, baru Persitara yang diverifikasi. Sedangkan Persija diundur hingga 13 Mei mendatang. Untuk Persija, AFC baru meninjau infrastruktur stadion saja.
Baca Juga:
JAKARTA - Mulai Sabtu (1/5) lalu hingga 13 Mei mendatang, klub-klub Indonesia Super League (ISL) harus menjalani penilaian (verifikasi) dua tahunan
BERITA TERKAIT
- Taklukkan AS Roma 1-0, Napoli Kembali ke Puncak Klasemen Serie A 2024/25
- Hasil Liga Spanyol: Menang 3-0 Atas Leganes, Madrid Naik Posisi 2 Klasemen
- Kevin Diks Menawan, FC Copenhagen Amankan 3 Poin
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Timnas Indonesia Dinilai Janggal Belum Mengumumkan Skuad Piala AFF 2024
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi