Klub – Klub Ingin Kepastian Kompetisi, Nilai Subsidi Juga Belum Jelas
Itu senada dengan manajer Madura United Haruna Soemitro. Selain jadwal yang belum jelas, nilai subsidi yang diterima klub pun tidak diketahui berapa jumlahnya. Apakah tetap seperti musim lalu atau berubah.
’’Ya, saya tahu konsentrasi korporasi kemarin hanya soal restrukturisasi liga, itu kan sudah terjadi sekarang. Sekarang kami sedang menunggu rencana bisnis direksi yang baru,’’ jelasnya.
Haruna mengatakan Gusti dan Dirk menjanjikan dalam waktu dekat akan mengundang 18 klub untuk rapat. Untuk melakukan RUPS lagi. ’’Nanti di rapat itu dibahas bagaimana tentang revenue sharing yang akan diberikan oleh PT LIB,’’ paparnya.
Baginya, pemecatan Risha dan Tigor tidak akan memberi pengaruh apapun. Hal tersebut dikatakannya merupakan bagian dari rencana direksi baru. ’’Ya mungkin untuk mempersolid internal korporasi. Kami sih mendukung saja,’’ ujarnya.
BACA JUGA: Tepis Isu Lengserkan Edy Rahmayadi, Ketum KPSN Ingin Kembalikan Khitah PSSI
Gusti ketika ditanyai Jawa Pos terkait hal tersebut meminta untuk bersabar. Sebab, pihaknya sudah mencanangkan untuk melakukan RUPS pada akhir Maret ini. Tapi, ketika ditanya kapan lebih tepatnya, dia enggan berkomentar. ’’Itu yang telah diputuskan di RUPSLB,’’ jelasnya. (rid/nia/ham)
Di saat klub-klub ingin mengetahui kepastian kompetisi, justru PT LIB sebagai operator lebih sibuk melakukan bersih-bersih rezim lama.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Sikap PT LIB soal Kerusuhan Suporter Seusai Duel Persib vs Persija
- Kata PT LIB Soal Penundaan Liga 1
- PT LIB Gelontorkan Rp 100 Miliar Lebih untuk VAR di Liga 1, Dipakai Mulai Tahun Depan
- SOS Dorong Klub Liga 2 yang Menunggak Gaji Pemain Didegradasi
- Persebaya Minta Polisi Tangkap Provokator di Laga Melawan Persija
- PT LIB Larang Suporter Tim Tamu Bertandang di Liga 2