Klungkung Akan Bangun Tempat Kelola Sampah Berteknologi Zero Waste

Proses pemilahan sampah rumah tangga di sumbernya membutuhkan dari partisipasi masyarakat.
Mengoptimalkan pemilahan sampah membutuhkan tenaga kerja pemilah sampah, sementara volume sampah di Kabupaten Klungkung mencapai 200 ton/hari.
Menurut Jendrika, Klungkung daratan menghasilkan sekitar 140 ton per hari dan Kecamatan Nusa Penida 60 ton per hari sampah per hari. Itu pun baru sampah rumah tangga, belum termasuk sampah industri pariwisata.
"Dengan adanya teknologi ini maka saya bersyukur karena bisa menjadi solusi permasalahan sampah yang ada," ujar Jendrika.
Sampah organik diolah menjadi pupuk organik. Air lindi yang keluar dari sampah diolah menjadi air untuk menyiram tanaman.
Sampah anorganik seperti plastik, besi, kaca, dan sebagainya diolah menjadi bahan baku yang bisa diolah kembali menjadi produk. (jlo/jpnn)
Klungkung segera membangun tempat kelola sampah berbasis teknologi zero waste. Simak selengkapnya
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Rumah Mesin Salurkan Puluhan Pengolah Sampah ke 15 Kota dan Kabupaten Sepanjang 2024
- Resmi Diperkenalkan, Evowaste Diharapkan Jadi Solusi Permasalahan Sampah
- RDF Plant Dinilai Efektif Atasi Sampah, Fraksi PDIP Dorong Dibangun di 5 Wilayah Jakarta
- Dukung Visi Pramono-Doel, WargaKota Bahas Inovasi Pengolahan Sampah Plastik
- Tiga Sekolah Ini Menang Kompetisi Kampanye Daur Ulang dari Sinar Sosro dan Tetra Pak
- Agung-Markarius Siap Tata TPA di Pekanbaru, Olah Sampah Jadi Briket dan Energi Baru