KMP Dituding Lebih Diktator dari Orba

KMP Dituding Lebih Diktator dari Orba
KMP Dituding Lebih Diktator dari Orba

Lebih lanjut Sihol pun mengaku bahwa apa yang dilakukan oleh KMP dengan menguasai parlemen justru telah membuat kegaduhan politik yang menimbulkan ketidakpercayaan publik dalam negeri maupun luar negeri terutama pelaku ekonomi.

"Hal itu terlihat dari nilai tukar rupiah dan indeks saham yang merosot,” tandasnya.

Namun hal itu dibantah oleh Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa. Menurut mantan calon wakil presiden Hatta Rajasa, cita-cita KMP adalah menjaga negara ini menjadi bangsa yang maju dan besar. Bersama-sama berlomba dalam kebaikan.

"Tuduhan ada kegaduhan politik yang mengakibatkan ekonomi terpuruk. Saya tegaskan tidak ada kegaduhan politik. Karena cita-cita KMP adalah berlomba dalam kebaikan," tegas Hatta, di Jakarta.

Pasca KMP memenangkan posisi pimpinan MPR, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah dikatakan sempat anjlok. Situasi ini, sempat memicu Presiden terpilih Jokowi untuk membuat statement.

Jokowi mengingatkan para elit agar jangan menghianati amanat rakyat, apalagi dengan turunnya IHSG ini. "Kalau respons negatif itu tolong didengar. Artinya elite politik kita harus mendengar keinginan rakyat, keinginan pasar," kata Jokowi, Rabu (8/10) lalu. “Ini yang saya lihat tidak mendengar,” lanjut Jokowi.

Tapi, bagi Hatta yang pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian ini, isu yang berkembang seiring memanasnya pertarungan politik KMP dengan Koalisi Indonesia Hebat atau KIH selama ini selalu menyudutkan pihaknya. (dil)

JAKARTA - Kemenangan Koalisi Merah Putih (KMP) dalam menenempatkan seluruh kursi pimpinan di DPR dan MPR RI dinilai sebagai bentuk ketidakadilan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News