KMP Legundi Sukses Antarkan Penumpang Surabaya-Lombok

jpnn.com - LOMBOK - PT ASDP Indonesia Ferry sukses melayani pelayaran perdana lintasan feri jarak jauh Surabaya-Lombok dengan KMP Legundi.
Kapal berbobot 5.500 GT itu memasuki pelabuhan laut Pelindo III di Lembar Lombok, pada Jumat (2/12) atau memenuhi target pelayaran 21 jam.
PLT Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Faik Fahmi mengatakan layanan perdana penyeberangan dari Surabaya - Lombok ini berhasil memenuhi ekspektasi.
"Untuk start awal layak mendapat apresiasi, karena produk layanan lintasan feri jarak jauh ini mendapat respon positif. Pengguna jasa, khususnya supir truk tidak kelelahan, lebih cepat sampai, dan bisa menikmati fasilitas di kapal yang jauh lebih nyaman," tutur Faik, di sela jumpa pers di Pelabuhan Lembar, Sabtu (3/12).
Untuk ke depan, lanjut Faik, ASDP akan terus meningkatkan kualitas pelayanan KMP Legundi, sehingga pengguna jasa bisa menikmati pelayanan yang diberikan jauh lebih maksimal.
Faik mengaku optimistis jika layanan feri di lintas Surabaya - Lombok akan diminati.
"Dengan kapal feri, akan jauh lebih efisien dari segi waktu tempuh, ongkos, dan biaya pemeliharaan. Perbandingan saja, truk sedang jika via darat menghabiskan ongkos Rp 7 juta, sementara ongkos dengan kapal feri hanya sekitar 3,9 juta. Jauh lebih terjangkau," tandas Faik.(chi/jpnn)
LOMBOK - PT ASDP Indonesia Ferry sukses melayani pelayaran perdana lintasan feri jarak jauh Surabaya-Lombok dengan KMP Legundi. Kapal berbobot 5.500
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Siap Handover Bulan Ini, Sky House Hadirkan Berbagai Promo Menarik
- Mitra Binaan Pupuk Kaltim Lakukan Ekspor Perdana ke Filipina
- BPK Diminta Pertimbangkan Revisi UU BUMN terkait Pengawasan Uang Negara
- BRI Insurance Bayarkan Klaim Asuransi Alat Berat Senilai Rp 438 Juta
- JCI East Java Dorong Pengusaha Muda Aktif Mengembangkan Diri
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas