KMP Tunu Terseret Arus Selat Bali

''Mungkin karena mesinnya hanya satu, jadi ketika mati langsung berhenti di tengah lautan. Tapi, langsung ada KMP Tunu Patama Jaya yang datang membantu. Sengaja dibawa ke Pantai Bulusan karena di Banyuwangi Beach sedang penuh. Masih ada Labitra Adinda juga yang sedang diselidiki KNKT,'' ujar Widodo.
Mengenai penyebab kematian mesin KMP Tunu, Widodo mengaku belum memprediksinya secara detail.
Namun, jika melihat kronologis kejadian, KMP Tunu sempat terseret arus hingga ke selatan ketika berusaha melakukan docking di Pantai Banyuwangi Beach.
''Arusnya cukup kencang. Mungkin karena itu akhirnya mesinya tidak kuat dan mati. Tapi, dari awal, kapal memang sudah kosong, jadi langsung kami minta perbaikan,'' terangnya.
Sebelumnya, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Ketapang Eka Cakrawala menyatakan, untuk sementara, transportasi laut yang melalui Selat Bali -baik dari Pelabuhan ASDP Ketapang maupun Tanjungwangi- masih tetap bisa beroperasi.
Tetapi, statusnya adalah waspada karena fluktuasi dari gelombang air laut sedang tidak menentu.
Jadi, sewaktu-waktu bisa saja muncul perintah penghentian operasi.
''Sementara masih aman. Tapi, kami imbau tetap waspada. Kami tidak bisa memprediksi kapan ada potensi ditutup. Kami terus berkordinasi dengan BMKG,'' imbuhnya. (fre/aif/c22/end/jpnn)
Status Selat Bali waspada karena fluktuasi dari gelombang air laut sedang tidak menentu.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Ini
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar
- Telkom Lewat IndiBiz Buka Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Ketapang dan Bakauheni
- Peringatan Dini BMKG, Waspada Gelombang Tinggi di Kepri
- Kapal Kandas di Selat Bali, Penumpang Dievakuasi
- Gelombang Tinggi Berpotensi Terjadi, BMKG Imbau Nelayan di DIY Tunda Melaut