KMS Serahkan Empat Bundel Bukti Baru
Dorong KPK Mulai Penyelidikan Kasus Gayus
Kamis, 02 Desember 2010 – 17:03 WIB
JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyerahkan empat bundel bukti baru, terkait dengan kasus Gayus Tambunan, kepada KPK, Kamis (2/12). Bukti tersebut akan dijadikan bahan bagi KPK dalam memulai penyelidikan.
"Kami tadi membawa bukti-bukti empat bundel, dan tadi sudah sepakat dengan KPK, bahwa KPK akan melakukan penyelidikan," kata perwakilan KMS, Effendy Gozali, yang didampingi Teten Masduki dan Bambang Widodo Umar. Sayangnya, Effendy enggan memaparkan lebih jauh soal bukti yang diserahkan pihaknya kepada KPK itu.
Menurut Effendy, dalam hal ini pihaknya punya keyakinan yang sama dengan Presiden SBY, bahwa kasus Gayus akan ditangani dengan baik. Perbedaannya hanya terletak pada pihak yang menangani kasus tersebut. "Bedanya, kalau SBY yakin kasus Gayus ditangani dengan baik oleh kepolisian, kami yakin kasus Gayus ditangani dengan baik oleh KPK," ujarnya.
Karena itulah, dalam kesempatan ini kata Effendy, koalisi mendatangi KPK, guna membicarakan kasus Gayus dan meminta agar KPK menangani kasus tersebut. Sementara Bambang menambahkan, bukti-bukti yang diserahkan pihaknya kepada KPK ini, merupakan bukti baru dan berbeda dengan kasus Gayus yang sedang ditangani Mabes Polri. Dengan demikian katanya, kasus yang ditangani KPK tidak akan berbenturan dengan kasus Gayus di kepolisian.
JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyerahkan empat bundel bukti baru, terkait dengan kasus Gayus Tambunan, kepada KPK, Kamis (2/12). Bukti
BERITA TERKAIT
- PBH Peradi: Penerima Probono Bukan Hanya Warga Miskin
- Rayakan Natal, Bank Mandiri Bagikan Lebih 2 Ribu Paket Bantuan di Seluruh Indonesia
- PINTAR Kantongi Lisensi Resmi sebagai P3MI, Hubungkan Indonesia ke Dunia
- KepmenPAN-RB 634 Tahun 2024 Senjata Honorer TMS & Belum Melamar, Cermati 11 Ketentuannya
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- GP Ansor Advokasi Rizal Serang yang Diduga Menerima Perlakuan Arogansi Oknum Aparat