KND dan KWI Berkolaborasi Cegah Stigma Negatif Terhadap Penyandang Disabilitas
Menurut Dante, organisasi keagamaan seperti KWI memiliki potensi yang sangat besar untuk menghilangkan pandangan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas.
Yang berikut adalah mendorong keteraksesan peribadatan yang ramah disabilitas. Aksesibilitas pada berbagai layanan keagamaan misalnya RS, sekolah berbasis keagamaan.
Selain itu, lanjutnya, kesepahaman tentang peran dan fungsi strategis agar menghilangkan stigma negative.
“Kami juga mendorong KWI untuk berkolaborasi untuk sosialiasi dan edukasi terkait penyandang disabilitas,” katanya.
“Tentu KND tidak bekerja sendirian, tetapi kami butuh kolaborasi dengan KWI untuk mencapai harapan bersama yakni membangun kesadaran kolektif bahwa para penyandang disabilitas memiliki kesamaan hak dan martabat sebagai manusia," tuturnya.
Anggota KND Kikin Tarigan menilai ormas keagamaan seperti KWI memiliki struktur yang rapi dari tingkat pusat hingga ke desa-desa.
“Dengan modal ini, KND meyakini bahwa kolaborasi dan kerjasama dalam mendorong pemenuhan hak penyandang disabilitas dapat direspon oleh masyakarat khsususnya umat Katolik. Kami juga sudah bertemu dengan PBNU dan menyampaikan hal serupa," kata Kikin.
Dia berharap kolaborasi ini akan mewujudkan kehidupan yang inklusif khsususnya penghargaan terhadap penyandang disabilitas.(fri/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Dante menegaskan penyandang disabilitas adalah warga bangsa yang perlu dihargai martabatnya. Namun, sikap diskriminasi terhadap disabilitas masih sangat melekat.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Peduli Atlet Disabilitas, ASABRI Dukung Turnamen Menembak Pusrehab Kemhan
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH
- Datangi Rumah Penerima Manfaat, Wamensos Agus Jabo Bilang Begini
- Janji Robinsar Fajar di Debat Perdana, Beri Kesetaraan Disabilitas & Bangun Youth Center
- Polda Kalteng dan Kemensos Salurkan 30 Kursi Roda ke Penyandang Disabilitas
- Pelindo Solusi Logistik Dukung Kemandirian Tunanetra lewat 'Pijar'