KNKT Beber Data Grafik FDR Lion Air
Namun, lanjut dia, pergerakan MCAS tersebut dilawan oleh pilot berdasarkan parameter yang nampak dari grafik. Yakni trim down dilawan pilot dengan trim up pesawat. Menurut dia, hal ini dilakukan pilot hingga akhir penerbangan sebelum jatuh.
"Parameter yang tengah biru tengah ini menunjukkan berapa total trim yang terjadi, setelah trim down angkanya turun dilawan oleh pilotnya trim up. Lalu kemudian kira-kira angkanya di angka lima. Sepertinya ini angka di mana beban kendala pilot nyaman di angka 5. Apabila angkanya makin kecil maka beban semakin berat,” tambahnya.
Namun demikian, kata dia, tercatat dalam grafik bahwa di akhir-akhir penerbangan automatic trim terus bertambah. Namun trim yang dilawan pilot durasinya makin pendek. Akhirnya jumlah trimnya makin lama mengecil.
“Beban di kemudi jadi berat kemudian pesawat turun,” jelasnya.
Nurcahyo menyatakan, data grafik tidak menunjukan ada persoalan dalam indikator masalah di penerbangan Lion Air JT-610. Dari data mesin yang diperoleh bahwa antara mesin kiri dan mesin kanan, hampir semua penunjuk mesin menunjukan angka yang konsisten.
“Jadi kami bisa simpulkan mesin tidak menjadi kendala dalam penerbangan ini," ujar dia. (boy/jpnn)
Data grafik tidak menunjukan ada persoalan dalam indikator masalah di penerbangan Lion Air JT-610.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- KNKT Beri Kabar Mengejutkan, Pemilik Mobil Listrik Wajib Tahu
- BookCabin Ambassador Bakal Hadir di Berbagai Bandara Indonesia
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Menhub Budi Kerahkan KNKT Selidiki Penyebab Kecelakaan Speedboat di Maluku Utara
- Jasa Raharja: Sinergi jadi Kunci Pelayanan Angkutan Penyeberangan yang Berkeselamatan