KNKT Investigasi, Setop Dulu Penerbangan
jpnn.com - SUMENEP – Insiden jatuhnya pesawat latih Cessna 72P di area sawah Desa Marengan Daya, Kecamatan/Kota Sumenep, Jawa Timur Jumat lalu (19/9) menyisakan misteri. Sabtu (20/9) petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi di lokasijatuhnya pesawat. Tetapi, KNKT belum mampu menguak penyebab insiden yang menewaskan pilot Harisyondi, 21, tersebut.
KNKT memulai investigasi sekitar pukul 09.00. Dibantu petugas Bandara Juanda dan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), KNKT mengumpulkan komponen pesawat yang berserakan di tanah. Investigasi berlangsung dua jam.
Menurut Kepala Subkomite Keselamatan Kecelakaan Penerbangan KNKT Kapten Masruri, pihaknya datang ke Sumenep untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya Cessna 72P. Berbagai tanda, baik yang ditemukan di tanah maupun di badan pesawat, diteliti dan dikumpulkan. Para petugasjuga membawa beberapa komponen pesawat yang dianggap penting. Salah satunya, spidometer yang diambil dari badan pesawatuntuk diteliti lebih lanjut.
Masruri menyatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab jatuhnya pesawat. Dia masih melakukan validasi data lebih dulu.’’Kami menunggu hasil investigasi,’’katanya.
Dia menyebut, pesawat yang jatuh diselatan Asta Gumok itu tidak dilengkapi data rekaman penerbanganalias flight data recorder (FDR) dan perekam suara kokpitalias cockpit voice recorder (CVR). Tanpa dua perangkat tersebut, petugas KNKTharus lebih teliti mengamati data di pesawat maupun di lokasi kejadian.
Penggunaan FDR dan CVR, tutur Masruri, memang tidak diwajibkan untuk pesawat latih seperti Cessna 72P. Meski demikian, tidak adanya dua alat itu akan memperlambat investigasi. ’’Karena tak dilengkapi FDR dan CVR, proses untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat akan lebih lama,’’ ujarnya.
Soal kapan hasil investigasi KNKT bisa diketahui publik, Masruri tidak bisa memastikan. Dia meminta semua pihak bersabar menunggu investigasi selesai. ’’Kami ingin secepatnya tuntas. Tapi,waktunya tergantung benda yang akan dibawa nanti,’’ ucapnya.
Terkait dengan kelayakan pesawat, Masruri menegaskan, secara teknis pesawat Cessna 72P itu tidak bermasalah. Sebelum diterbangkan, pesawat diperiksa otoritas Bandara Trunojoyo Sumenep dan sang pilot (Harisyondi). ’’Kalau pesawat bermasalah, tidak mungkin pilot mau terbang,’’ ujar dia.
SUMENEP – Insiden jatuhnya pesawat latih Cessna 72P di area sawah Desa Marengan Daya, Kecamatan/Kota Sumenep, Jawa Timur Jumat lalu (19/9)
- Korban Banjir Rob di Tulang Bawang Terima Bantuan 1 Ton Beras
- Misteri Mahasiswa Unej Ditemukan Tewas Seusai Terjatuh dari Gedung Kampus
- Ngeri, Rem Truk Blong Tabrak Beberapa Kendaraan di Sukabumi, Ibu Hamil Meninggal
- Pemprov Uji Coba Helipad Kantor Gubernur Papua Barat
- Menyamar Jadi Pembeli, Polisi Tangkap Wiraswasta & Mahasiwa Pembawa 2,6 Kg Sabu-Sabu di Siak
- 4 Rumah dan 1 Bengkel di Agam Terkena Longsor, 22 Jiwa Terdampak