KNKT: Kami Tidak Memperlama Pencarian, Justru Mempercepat
jpnn.com - PULUHAN penyelam TNI AL dan Basarnas gagal diterjunkan untuk mencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501, Kamis (1/1). Mereka yang sudah bersemangat sejak pagi untuk menyelam harus mengurungkan niatnya karena menunggu perintah karena menunggu kedatangan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang tak kunjung datang.
Jawa Pos (induk JPNN) pun ingin meminta keterangan tentang penyebab penundaan jadwal penyelaman tidak mendapatkan jawaban dari KNKT. Berkali-kali dihubungi lewat telepon, Ketua KNKT Tatang Kurniadi tidak menjawab.
Akhirnya, Jawa Pos mendatangi Kantor KNKT di Jalan Medan Merdeka Timur. Kantor yang bersebelahan dengan Gedung Pramuka itu sepi. Tempat parkir mobil pun kebanyakan lowong. Tampaknya seluruh pegawai sedang menikmati liburan tahun baru. Padahal, sampai kini keluarga korban pesawat AirAsia QZ8501 berharap KNKT segera menyingkap penyebab jatuhnya pesawat tersebut.
Salah seorang petugas sekuriti yang ditanya koran ini menjawab tidak ada pejabat di kantor. ”Tidak ada. Pak Tatang juga tidak ada,” ujarnya.
Jawa Pos akhirnya menghubungi Masruri, ketua Subkomite Udara KNKT. Saat ini Masruri berada di Surabaya. Dalam sambungan telepon, Masruri menolak anggapan bahwa KNKT memperlama pencarian black box. ”Saya tidak tahu. Tapi, kami tidak memperlama pencarian. Justru kami ingin mempercepat,” ujarnya.
Masruri menuturkan, saat ini KNKT bekerja sama dengan KNKT Prancis dan pihak Airbus, produsen pesawat. Mereka turut membantu pencarian black box dan bangkai pesawat. Mungkin pencarian itu lambat karena menunggu tim ahli dari Prancis tersebut. ”Tadi saya dapat informasi bahwa baru saja tim dari Prancis diterbangkan dengan pesawat CN-235 ke Pangkalan Bun dari Tanjung Pandan,” ujarnya.(aph/byu/c5/end)
PULUHAN penyelam TNI AL dan Basarnas gagal diterjunkan untuk mencari korban dan pesawat AirAsia QZ8501, Kamis (1/1). Mereka yang sudah bersemangat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024