KNPI dan PBNU Bertemu, Bahas Peran Pemuda untuk Persatuan Nasional
jpnn.com, JAKARTA - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pertemuan untuk membahas peran pemuda dalam memperkuat persatuan nasional.
Adapun pertemuan itu dilakukan Ketua Umum M. Ryano Panjaitan beserta anggota dan Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, di Jakarta, Selasa (16/8).
Ryano mengatakan dalam pertemuan itu kedua belah pihak membahas berbagai persoalan kebangsaan.
"Kami membahas persoalan kebangsaan, keislaman dan kebhinnekaan khususnya kemandirian umat dalam hidup berbangsa dan bernegara,” ujar M. Ryano Panjaitan.
Menurutnya, PBNU merupakan replika Indonesia, yang jika di uraian singkatan PBNU bisa menjadi Pancasila (falsafah hidup bangsa), Bhinneka Tunggal Ika (ikatan batin), NKRI (kesatuan teritorial), dan UUD 1945 (konstitusi).
"Butuh element penting untuk bersinergi yaitu melalui pemuda dalam hal ini KNPI," katanya.
Ryano mengatakan juga ada dua hal penting yang harus diselesaikan untuk menjawab persoalan keumatan saat ini, yakni masalah kemandirian umat dan ajaran-ujaran intoleran yang menyebabkan krisis moral.
"Masalah ekonomi, misalnya basis miskin identik dengan basis umat, sehingga untuk mencapai masyarakat adil dan makmut harus dimulai dari kemajuan ekonomi. Begitupun dengan ajaran dan ujaran intoleran harus diberikan edukasi nasionalisme khususnya Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa," katanya.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan pertemuan untuk membahas peran pemuda dalam memperkuat persatuan
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Pra MLB NU Soroti Jabatan Gus Ipul di PBNU
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia