KNPK: Semua Argumentasi Kelompok Antirokok Hanya Omong Kosong
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK), Azami Mohammad menduga berbagai manuver kelompok antirokok yang mengampanyekan rokok dikaitkan dengan kesehatan merupakan akal-akalan kaum antirokok, yang sekadar menunaikan kewajiban yang diorder oleh pendonor asing.
Menurut Azami mereka ingin eksis agar dana asing bisa terus mengalir mendanai program-program pengendalian tembakau di Indonesia.
“Semua argumentasi kelompok antirokok hanyalah omong kosong belaka. Mereka sekedar menunaikan kewajiban yang diorder oleh pendonor asing agar sesuai dengan pedoman Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)," ujar Azami Senin (1/6).
Belum lama ini, menurut Azami kaum antirokok mengeluarkan opini yang mengaitkan Covid-19 dengan rokok. Mereka melontarkan pendapat mengenai asap rokok dapat menjadi medium penularan Covid-19.
Kemudian, mewacanakan kepada publik bahwa memperluas gambar peringatan pada bungkus rokok dapat mempengaruhi persoalan pandemi Covid-19.
“Wacana tersebut sangat tidak masuk akal, karena tidak memiliki urgensi dan relevansi dalam penanganan Covid-19,” terang Azami.
KNPK juga mengkritisi agenda perluasan gambar peringatan di bungkus rokok yang sudah sejak lama digaungkan. Adanya gambar seram sebesar 40% di bungkus rokok sekarang ini merupakan hasil pekerjaan kelompok antirokok.
KNPK juga menyoroti kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 2019 yang menaikan cukai rokok sebesar 23% dan harga jual eceran (HJE) rokok sebesar 35%.
KNPK juga mengkritisi agenda perluasan gambar peringatan di bungkus rokok yang sudah sejak lama digaungkan.
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Bea Cukai-BNN Gagalkan Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu di Teluk Palu, 3 Orang Diamankan
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Jutaan Barang Ilegal, Nilainya Fantastis
- Peredaran Rokok Ilegal Meroket, Pemerintah Harus Segera Bertindak
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Bea Cukai dan Pemda Bersinergi, Kembangkan Industri Hasil Tembakau di Jawa Timur