Koala di Queensland Utara Rentan Buta Diserang Semut Hijau
Minggu, 22 November 2015 – 18:46 WIB
Koala di Queensland Utara Rentan Buta Diserang Semut Hijau
Kekeringan yang terus berlanjut telah memaksa binatang koala yang hidup di kawasan itu bermigrasi ke wilayah-wilayah padat penduduk di Queensland Utara untuk mendapatkan makanan. Aktifis penyelamatan hewan mengatakan hewan marsupial ini rentan mengalami luka serius dalam proses migrasi tersebut.
Di antara bahaya yang dihadapi koala-koala ini adalah serangan semut hijau yang menggigit mata mereka dan menjadikan koala itu buta. Hal ini terjadi karena dengan semakin sedikitnya pohon-pohon yang biasa menjadi tempat makanan mereka, serangan semut hijau kepada koala semakin sering terjadi. Penjaga hutan Tony Gordon, berusaha untuk menunjukkan bahaya yang ditimbulkan oleh salah satu sarang semut hijau di Magnetic Island. "Jika Anda melihat sarang semut hijau dikawasan ini, Anda bayangkan saja bagaimana jadinya jika koala naik ke pohon yang terdapat sarang semut hijaunya," "Semut hijau itu menggigiti tangan saya, dan Anda bayangkan saja mata koala yang sedang mereka gigit,' Masalah ini telah mendorong warga di Magnetic Island membangun rumah sakit pertama di Queensland Utara yang didedikasikan untuk koala. Sejak rumah sakit khusus koala itu diresmikan, pengelolanya mengaku semakin sering menerima panggilan dari warga yang melaporkan koala sakit atau cedera. "Tampaknya kami semakin sering mendapatkan telepon setiap harinya," kata Alison Bee, seorang dokter hewan. "Ketika saya mulai melihat koala tahun 2000an kami menyadari kita tidak punya tempat untuk membawa koala-koala yang sakit atau cedera, jadi kita membangun rumah sakit itu disini," Salah satu koala yang terakhir dirawatnya yang diberinama Poppy setelah ditemukan pada hari Pahlawan dan nyaris buta karena matanya digigit semut. Bee mengatakan dia merawat koala yang terluka itu dihalaman rumah sakit sementara suaminya Tim dan anak perempuannya yang berusia 8 tahun Isabela membuat makanan untuk koala-koala itu di dapur. "Ini kotoran koala - namanya pap. Kami memberikan kotoran itu kepada marsupial-marsupial yang masih muda,"katanya. Professor Andrew Krockenberger dari Universitas James Cook mengatakan belum banyak yang diketahui entang populasi sesungguhnya dari koala di Queensland Utara. "Sementara kita ketahui dengan pasti kalau di Queensland Tenggara populasi koala terus menurun dan itu terjadi karena ekspansi perkotaan," katanya. "Di kebanyakan kawasan di Queensland kita memiliki banyak potongan informasi fragment informasdari sejumlah tempat, tapi itu masih banyak yang dipertanyakan kebenarannta. Keluarga Bee melakukan sedikit usaha untuk memahami populasi koala-koala ini memberikan penanda sebelum melepaskan koala itu ke alam liar.
Pasien koala keempat mereka, Buster, dibebaskan ke alam liat kurang dari sepekan lalu.
Kekeringan yang terus berlanjut telah memaksa binatang koala yang hidup di kawasan itu bermigrasi ke wilayah-wilayah padat penduduk di Queensland
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News