Koala Jadi Korban Kebakaran Hutan dan Gelombang Panas di Australia
Koala di negara bagian Queensland, Australia menjadi korban gelombang panas dan kebakaran hutan baru-baru ini. Penyelamat satwa liar mendapat lebih banyak panggilan untuk meminta bantuan.
Pakar koala dari CQUniversity yakin jika gelombang panas dan kebakaran hutan tersebut berdampak besar pada hewan dalam jumlah besar di negara bagian itu.
Sejumlah tempat di Queensland mencatat suhu tertinggi di bulan November, dengan rekor di kawasan Mackay mencapai 39,7 derajat Celsius, Proserpine 44,9 C, Gladstone 38.6 C dan Yeppoon 42.2 C.
Jacqui Webb dari lembaga penyelamatan hewan 'Fauna Rescue Whitsundays mengatakan di pekan ini saja, ada 11 panggilan dalam waktu 48 jam untuk menyelamatkan koala.
Biasanya layanan lokal hanya menerima satu hingga dua panggilan dalam sebulan.
"Jelas bahwa panas di luar sana telah menganggu koala ... dan kebanyakan dair mereka terlihat di bagian rendah pepohonan, atau di pohon-pohon yang bukan tanaman asli Australia, juga di tanah, yang pasti jadi tanda-tanda kepanasan," ujar Jacqui.
Ia mengatakan koala yang diselamatkan dan menderita akibat kepanasan telah dirawat dan responnya baik, kecuali dua ekor koala yang ditabrak kendaraan.
"Kami rasa mereka telah berkeliaran lebih sering dari biasanya, karena mencari daun," katanya.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun