Koalisi Besar Cenderung Abaikan Penegakan Hukum
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit mengatakan untuk stabilnya pemerintahan dibutuhkan dukungan parlemen yang besar. Untuk mewujudkannya dibentuk koalisi yang sebesar-besarnya.
"Tapi koalisi besar ibarat pisau bermata dua karena bisa jadi penyebab ketidakjelasan sistem pemerintahan," kata Arbi Sanit, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/5).
Menurut Arbi, untuk menjalankan pemerintahan di sistem seperti ini tidak bisa dengan koalisi ramping. Dibutuhkan koalisi besar. "Tapi koalisi itu juga harus loyal. Percuma besar kalau para anggota koalisinya tidak loyal," ujarnya.
Kelemahan koalisi besar lanjut Arbi, di samping tidak pernah ada jaminan bahwa akan ada loyalitas selama koalisi berjalan juga mensyaratkan kompromi-kompromi besar karena tanpa kompromi, mustahil koalisi bisa dijalankan.
"Koalisi besar harus ada kompromi besar untuk menerima cacat bawaan maupun cacat yang terjadi menyusul terbentuknya koalisi. Dengan fakta ini sulit menegakan aturan atau membenahi kondisi yang ada," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit mengatakan untuk stabilnya pemerintahan dibutuhkan dukungan parlemen yang besar.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Juru Dakwah Bakal Disertifikasi, Wantim MUI Memberi Masukan
- Libur Natal, Taman Margasatwa Ragunan Dipadati Lebih dari 35 Ribu Pengunjung
- Riza Patria Pastikan Kemendes PDT Kawal Relokasi Korban Tanah Bergerak di Sukabumi
- Malam Tahun Baru: Jembatan Ampera Ditutup, Dialihkan ke Jalan Ini
- Prabowo Ucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2025
- Info Terbaru BKN soal Pengumuman Hasil Seleksi PPPK 2024 Tahap 1, Selamat ya