Koalisi Bisa Pecah di 2011

SBY Gagal Mendisiplinkan Koalisi

Koalisi Bisa Pecah di 2011
Koalisi Bisa Pecah di 2011
JAKARTA - Pertarungan politik menuju pemilu legislatif 2014 bisa saja dimulai lebih cepat. Kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai komando dari koalisi parpol pendukung pemerintah, menjadi pemicu mulai retaknya koalisi mulai tahun 2011 ini.  Hal tersebut disampaikan oleh CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah dalam keterangan pers di Hotel Atlet Century, Jakarta, kemarin (20/1).

Menurut Eep, sulit untuk mengharapkan koalisi bakal lebih solid di tahun 2011. Sebaliknya, gejala koalisi mengarah ke perpecahan justru menjadi arah yang makin kuat. "Presiden SBY selama enam tahun terakhir tidak disiplin dalam mengelola demokrasi," kata Eep. Menurut Eep, menghadapi periode akhir masa jabatannya, SBY saat ini tengah menghadapi trilema.

Terdapat kegalauan SBY bagaimana melakukan regenerasi kepemimpinan di Demokrat. Proses regenerasi itu dihadapkan pertarungan antara sekutunya di koalisi sebagai peserta pemilu. "Termasuk kebutuhan untuk melanjutkan pengendalian kekuasaan Istana selepas 2014," kata Eep. Fakta kegagalan SBY untuk mengelola koalisi, disebabkan sejumlah faktor.

Dengan tingkat keterpilihan saat pemilu presiden hingga mencapai 61 persen, SBY merasa mendapat legitimasi kuat. Namun, Presiden SBY tidak memiliki fondasi yang kuat bagaimana mengelola koalisi, termasuk pada periode I kepemimpinannya. "Model koalisi saat ini memanjakan dirinya (SBY) karena tidak mendisiplinkan koalisi," kata Eep.

JAKARTA - Pertarungan politik menuju pemilu legislatif 2014 bisa saja dimulai lebih cepat. Kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News