Koalisi Bisa Pecah di 2011
SBY Gagal Mendisiplinkan Koalisi
Jumat, 21 Januari 2011 – 08:40 WIB
Perpecahan di 2011 bisa terjadi, karena sejumlah kepentingan menuju Pemilu 2014 sulit dipertemukan. Menurut Eep, yang paling terlihat adalah persaingan antara Partai Demokrat dan Partai Golongan Karya (Golkar) dalam kontestasi menuju Pemilu 2014. "Istilahnya, Demokrat dan Golkar saat ini tengah eye ball to eye ball confrontation (saling mengawasi)," sebutnya.
Dengan kekuatan politik dan modal ekonomi yang cukup, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memiliki modal untuk bertarung di Pemilu 2014. Sementara SBY, meski memiliki elektabilitas tinggi, tidak mampu mempertimbangkan keputusan tanpa keterlibatan Golkar di dalam koalisi. "Partai koalisi Islam pun susah diikat, karena memiliki kepentingan tersendiri," kata Eep.
Ironisnya, lanjut Eep, ketergantungan koalisi yang dibangun SBY dengan Golkar, tidak bisa memuaskan kepentingan partai menengah dan kecil. "Keadaan ini yang tidak bisa membuat solid koalisi," ucapnya.
Jika Ical –sapaan akrab Aburizal– selama ini terus menyatakan komitmen Golkar di koalisi, hal itu tidak bisa menjadi jaminan. Eep menilai, dinamika partai di koalisi tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh pemimpin partai. Salah satu partai yang dinilai masih bisa berkomitmen, kata Eep, kemungkinan adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Tapi tunggu, apakah saat ini pragmatismenya berbeda dengan yang lain. Sepertinya tidak jauh berbeda," tandasnya. (bay)
JAKARTA - Pertarungan politik menuju pemilu legislatif 2014 bisa saja dimulai lebih cepat. Kegagalan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pemilih Gerindra, PDIP, Golkar & PAN Lebih Pilih Agustiar Sabran-Edy Pratowo
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Ribuan Peserta Hadiri Kampanye Akbar Paslon Sendi-Melli
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi