Koalisi Kabinet Resmi Terbentuk
Jumat, 16 Oktober 2009 – 06:14 WIB
JAKARTA - Enam partai politik (parpol) telah resmi berkoalisi menopang Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Ketua umum dari keenam parpol tersebut kemarin telah menandatangani kontrak politik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tadi malam, kontrak politik itu dipamerkan kepada pers oleh para ketua umum partai dan Wapres terpilih Boediono di Bravo Media Center (BMC), Jakarta. Keenam parpol tersebut adalah Partai Demokrat (PD), Partai?Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai?Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Golkar. Partai yang disebut terakhir, bergabung setelah Pilpres.
Baca Juga:
Naskah kontrak politik langsung ditandatangani oleh para ketua umum partai, yakni, Hadi Utomo (PD), Tifatul Sembiring (PKS), Soetrisno Bachir (PAN), Suryadarma Ali (PPP), Muhaimin Iskandar (PKB), dan Aburizal Bakrie (Golkar). Di BMC tadi malam, kecuali Aburizal, mereka menerima salinan kontrak politik melalui Wapres terpilih Boediono. Aburizal tadi malam berhalangan hadir.
Baca Juga:
Kontrak politik masing-masing parpol dibuat terpisah, ditandatangani di atas materai Rp 6.000. Kontrak itu berisi tataetika koalisi, termasuk mekanisme evaluasi dan pemberhentian menteri asal parpol. Salah satu butirnya misalnya, jika menteri usulan parpol tidak memenuhi kontrak kinerja atau pakta integritas, presiden akan mengganti menteri tersebut, dengan terlebih dulu mengomunikasikan kepada partai.
JAKARTA - Enam partai politik (parpol) telah resmi berkoalisi menopang Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II. Ketua umum dari keenam parpol tersebut
BERITA TERKAIT
- Sah! Pilgub Sumsel Diikuti Tiga Paslon, Siapa Mereka?
- PKS Harapkan Prabowo Berjuang Tanpa Henti untuk Palestina
- Karang Taruna Surabaya Gelar Fun Run, Ajak Masyarakat Jangan Golput di Pilkada 2024
- Jumhur Sebut Intelektual Sontoloyo Pihak yang Menudingnya Tunggangi Hari Tani
- Anwar Hafid Pemimpin Berpengalaman, Kompeten jadi Gubernur Sulteng
- Kejutan dari SBY: Nyanyi di Pestapora hingga Pertemuan dengan Pramono-Rano