Koalisi Parpol Islam Jadi Kekuatan Besar di Pilpres 2024, Tetapi..
Oleh karena itu, menjadi tantangan yang cukup serius bagi koalisi politik Islam yang digagas oleh PKS, PPP, PKB, dan PBB saat ini.
Apalagi diketahui ada penolakan dari PAN, yang bisa dinilai sebagai bukti tidak satunya sikap politik.
"Kemudian munculnya partai Islam baru (Gelora, Partai Ummat, Partai Masyumi) semakin mengukuhkan perbedaan sikap politik partai Islam. Jadi, koalisi politik yang digagas partai Islam saat ini cenderung hanya koalisi semu. Persatuannya disatukan oleh kepentingan kekuasaan politik, bukan kepentingan ideologi," ucapnya.
Meski demikian, Zainul meyakini koalisi politik partai Islam tetap akan menjadi satu kekuatan politik.
Namun, peluang memenangkan pemilu cenderung sulit melihat kondisi yang ada.
"Untuk menguraikan kelemahan sekaligus tantangan politik, maka partai Islam harus menyatukan haluan dan orientasi politiknya terlebih dahulu. Ini syarat utama agar koalisi politik dapat memenangkan pemilu," katanya.
Jika itu dilakukan, maka bukan tidak mungkin nantinya partai Islam akan mengalami fusi partai, sehingga partai Islam tidak akan sebanyak sekarang ini.
"Tentunya, beberapa poin yang dimasukkan dalam manifesto politik partai Islam 2024 perlu meneguhkan Pancasila sebagai ideologi bangsa dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," pungkas Zainul.(gir/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pengamat politik Zainul memprediksi, koalisi partai politik Islam menjadi kekuatan besar di Pilpres 2024, cuma...
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Anies Baswedan Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo Sebagai Presiden Besok
- Tim Hukum PDIP Nilai Keterangan Ahli KPU Lemah
- Ones Luruskan Pernyataan Soal Kontribusi Befa Untuk Kemenangan Prabowo-Gibran