Koalisi Parpol Terubuk dan Puyu-Puyu

Koalisi Parpol Terubuk dan Puyu-Puyu
Koalisi Parpol Terubuk dan Puyu-Puyu
Mirip kehidupan politik modern, seekor belut, mata-mata yang menyusup ke sidang Terubuk melaporkan akan terjadi serbuan ke daratan. Hati Puyu-puyu kecut terbayang marabahaya. Walau dayang-dayangnya siap berperang berkuah darah, ketakutan merayap juga. Apalagi ada bisikan, “jangan percaya penuh pada dayang-dayangmu.” 

Diam-diam Sang Puteri berhitung, dan merasa mustahil dipersunting Terubuk. Apa ihwal? Bukankah, Terubuk di lautan dan Puyu-puyu di daratan?

Tiada lain, Puyu-Puyu mengadu kepada Tuhan. Tak ayal, hujan turun, kilat dan petir sabung bersabung. Turunlah “dewa-dewi” dari kahyangan membawa Pohon Pulai dan sang Puteri pun bersembunyi di pucuknya yang tinggi.

Astaga, sang Terubuk putus asa karena Puteri telah minggat. Daripada makan hati berulam jantung, Pangeran Terubuk kemudian menikahi Ikan Gelasa.

 

IKAN di laut asam di gunung berkoalisi di dalam kuali. Api pun bisa berkoalisi dengan air. Api di tungku bisa dipakai untuk memasak air sehingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News