Koalisi PDIP-Gerindra Mulus jika Prabowo Tak Maju di Pilpres 2024
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai peluang PDIP berkoalisi dengan Partai Gerindra pada Pilpres 2024 terbuka lebar.
Menurutnya, hal tersebut dilihat dari "kemesraan" Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto belakangan ini.
Dia juga menyebut, peluang memasangkan Prabowo-Puan Maharani atau kader lain dari dua partai tersebut masih terbuka.
Persoalannya, siapa yang akan menjadi capres dan cawapres.
“Kalau dilihat dari logika politik seharusnya capres PDIP dan cawapres dari Gerindra," kata Jamiluddin kepada JPNN.com, Rabu (9/6).
Penulis buku Perang Bush Memburu Osama itu menyatakan, hal itu didasari perolehan suara PDIP pada Pileg 2019 yang menempati posisi teratas.
Megawati, kata Jamiluddin, tampaknya berkeinginan agar trah Soekarno mengisi posisi kepemimpinan nasional periode 2024-2029.
Sebab, jika tidak menjadi presiden atau wakil presiden hasil pilpres 2024, trah Soekarno akan kehilangan momentum.
Jamiluddin Ritonga mengutak-atik peluang koalisi PDIP-Gerindra di Pilpres 2021 dan pasangan capres-cawapres yang dianggap tepat, bagaimana Prabowo dan Ganjar Pranowo?
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi