Koalisi PDIP-Gerindra Mulus jika Prabowo Tak Maju di Pilpres 2024
“Prabowo dengan elektabilitas yang sangat moncer tentu sulit baginya untuk diusung sebagai cawapres. Apalagi kalau dipasangkan dengan capresnya Puan Maharani yang elektabilitasnya saat ini sangat rendah,” ujar Jamiluddin.
Berkaca pada hal itu, lanjut dia, tentunya Gerindra ingin mengusung Prabowo sebagai capres.
Sebaliknya, PDIP menghendaki posisi yang sama.
"Sulit bagi kedua partai untuk berkoalisi. Kedua partai tersebut akan berpisah dan mencari partai lain untuk berkoalisi," tutur Jamiluddin.
Namun, lanjut dia, koalisi dua partai itu masih terbuka bila Prabowo tidak ikut mencalonkan diri.
"Gerindra misalnya mendorong Sandiaga Uno untuk cawapres, sementara PDIP mengusung Puan Maharani atau Ganjar Pranowo menjadi capres,” kata Jamiluddin.
Menurut mantan dekan Fakultas Ilmu Komunikasi IISIP itu, pasangan Puan-Sandiaga memang bisa diduetkan. Hanya saja, peluang pasangan ini menang pada pilpres 2024 sangat kecil.
Penyebabnya, faktor Puan kurang memiliki nilai jual sedangkan pasangan Ganjar-Sandiaga jauh lebih menjual.
Jamiluddin Ritonga mengutak-atik peluang koalisi PDIP-Gerindra di Pilpres 2021 dan pasangan capres-cawapres yang dianggap tepat, bagaimana Prabowo dan Ganjar Pranowo?
- Kepala BPS Temui Mensos Saifullah Yusuf, Koordinasi soal Satu Data Tunggal
- Natal 2024: Prabowo Renovasi Gereja di Kawasan Transmigrasi Salor Papua Selatan
- Kunjungi Merauke, Mentrans Iftitah Sulaiman Sampaikan Pesan Prabowo untuk Papua
- Mayor Teddy Bantah Erdogan Walk Out Saat Prabowo Pidato, Ini Penjelasannya
- Batal Bertemu, PM Malaysia Ungkap Kondisi Kesehatan Prabowo
- Prabowo Bakal Groundbreaking di IKN, Nilai Investasinya Bikin Kaget