Koalisi PDIP-Golkar Dinilai Sulit Terwujud
jpnn.com, BEKASI - Skema koalisi PDIP-Golkar pada Pilkada Kota Bekasi 2018 tampaknya tak bakal terwujud. Pasalnya, survei bukan menjadi ukuran bagi partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Hal ini dikatakan Dewan Pertimbangan DPC PDIP Kota Bekasi, Ricki Tambunan. Menurutnya, partainya sulit berkoalisi dengan Golkar. Sebab, PDIP merupakan partai kader yang cenderung mempertahankan ideologi perjuangannya sendiri.
“Figur eksternal tidak mungkin. Coba lihat pilkada-pilkada lalu, sepanjang masih ada kader hampir mustahil PDIP tampilkan tokoh eksternal karena kalah menang itu hal biasa,” katanya.
Kata Ricki, pilkada hanya sasaran sementara untuk masuk ke tujuan yang lebih tinggi, yakni Pileg dan Pilpres 2019.
“Karena itu jauh lebih strategis majukan kader untuk kepentingan pileg dan pilpres,” ucapnya.
Saat ini dari DPC PDIP Kota Bekasi ada empat kandidat yang menunggu restu DPP untuk maju di Pilkada Kota Bekasi. Mereka adalah Mochtar Mohamad, Anim Imamudin, Lilik Haryoso dan Tumai.
“Itu kalau surveinya bagus. Tapi bila surveinya anjlok, tidak menutup kemungkinan PDIP berkoalisi dengan Golkar di pilkada 2018 mendatang, tapi secara kenyataannya hasil survei kader yang bermunculan sangat tinggi,” katanya.
Menurutnya, sederet nama bakal calon Wali Kota Bekasi yang sedang berburu tiket DPP tak bisa dilihat sebelah mata.
Sebab, PDIP merupakan partai kader yang cenderung mempertahankan ideologi perjuangannya sendiri.
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo