Koalisi Permanen Dicap Cuma Anomali Politik

Tidak Mendidik Masyarakat

Koalisi Permanen Dicap Cuma Anomali Politik
Koalisi Permanen Dicap Cuma Anomali Politik

"Sulit percaya saya terbentuknya koalisi merah putih parpol-parpol pengusung Prabowo Hatta di DPR akan jadi koalisi permanen," kata Yusrul dalam akun twitternya @Yusrilihza_Mhd, Senin (14/7).

Menurut Yusril, koalisi itu akan sulit bertahan bila Prabowo-Hatta kalah dalam Pilpres yang akan ditetapkan hasilnya KPU pada 22 Juli mendatang.

"Kalau Prabowo Hatta menang, barangkali koalisi merah putih itu akan relatif permanen lima tahun ke depan. Tapi kalau Prabowo Hatta kalah, sulit percaya saya koalisi ini akan permanen," terang dia.

Melihat komposisi yang ada di koalisi ini, sepertinya akan mudah goyah. Apalagi kalau pasangan Jokowi-JK memberikan tawaran kursi menteri.

"Makin banyak partai yang terima tawaran kursi menteri, makin cepat koalisi ini bubar. Akhirnya yang tersisa mungkin tinggal Gerindra dan PAN saja. Wabil khusus bagi Partai Golkar yang tabiatnya selalu ingin melekat dengan kekuasaan. Mana tahan Golkar jadi partai oposisi," sindir Yusril.

Menurut Yusril, Golkar berhajat dengan kekuasaan. Di kursi wapres ada JK dan bukan mustahil, JK digarap jadi Ketum atau jadi Ketua Wanbin Golkar lagi.

"Apalagi JK yang jadi Wapres. Golkar dan PDIP jadi saling butuh-membutuhkan. Pohon Beringin hanya bisa tumbuh subur di tempat basah, bisa mati dia kalau tumbuh di tempat kering kerontang haha," tulis Yusril. (adk/jpnn)

 


JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Makmur Keliat menilai, koalisi permanen yang dideklarasikan partai pendukung Prabowo Subianto-Hatta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News