Kobe, Kota yang Bangkit setelah Dihancurkan Bencana
Kembali Cantik meski Rugi Rp 900 Triliun
Jumat, 19 November 2010 – 08:08 WIB

Seorang staf relawan siap menjelaskan dokumentasi foto Gempa Kobe di Museum DRI. Foto : Sofyan Hendra/Jawa Pos
Seperti Indonesia, Jepang adalah tanah rawan bencana. Tetapi, ia membuktikan diri sebagai negara yang paling siap meminimalkan risiko. Ini laporan wartawan Jawa Pos SOFYAN HENDRA yang baru saja menyertai Wapres Budiono ke Kobe, Jepang.
============================
PEMANDANGAN dari lantai 36 ANA Crowne Plaza, hotel mewah sekaligus landmark (tetenger/penanda) Kobe, meneguhkan kecantikan kota itu. Megah dan rapi. Diapit kaki Gunung Rokko plus segaris pantai, Kobe sungguh elok.
Akashi Kaiko, jembatan yang menggantung di atas laut, makin meneguhkan kecantikan itu. Jembatan yang menghubungkan Kobe dan Pulau Awaji itu bak gincu yang dipoleskan pada bibir gadis cantik. Kian bikin ayu.
Bersanding dengan konstruksi bangunan gedung di dua kakinya, jembatan sepanjang 4 kilometer -sedikit lebih pendek ketimbang Jembatan Suramadu yang mengubungkan Surabaya dan Madura- itu terlihat menawan. Rasanya, sulit memercayai bahwa Kobe, kota indah itu, pernah dihajar gempa dahsyat 15 tahun silam. Kobe, gadis cantik itu, tidak punya noktah di wajahnya sebagai sisa gempa besar tersebut.
BERITA TERKAIT
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah