Kobe, Kota yang Bangkit setelah Dihancurkan Bencana
Kembali Cantik meski Rugi Rp 900 Triliun
Jumat, 19 November 2010 – 08:08 WIB

Seorang staf relawan siap menjelaskan dokumentasi foto Gempa Kobe di Museum DRI. Foto : Sofyan Hendra/Jawa Pos
DRI Kobe memang mengemas kenangan gempa dengan cukup apik. Begitu masuk museum gempa di DRI, para pengunjung memasuki ruang sempit berbentuk setengah lingkaran. Ruang itu mirip wahana simulator di Dunia Fantasi, Ancol, dengan layar penuh di depan pengunjung yang berdiri dengan berpegangan tangan di depannya.
Setelah lampu dipadamkan, di situ, pengunjung bisa menyaksikan tayangan audio visual dramatisasi gempa Kobe. Tayangan 15 menit itu menampilkan proses runtuhnya rumah-rumah penduduk, terlemparnya gerbong kereta api, tabrakan beruntun mobil di jalan raya, jembatan ambrol, hingga kebakaran di sudut-sudut kota. Lampu-lampu kilat serta getaran di lantai menambah efek dramatis tayangan itu.
Setelah dibawa untuk merasakan kedahsyatan gempa Kobe, pengunjung berjalan melewati diorama reruntuhan gempa. Lalu, pengunjung menyaksikan tayangan film berbahasa Jepang yang lebih menampilkan sisi humanis. Kali ini mereka menyaksikan sambil duduk seperti di bioskop biasa. Bagi pengunjung di luar Jepang, disediakan alat alih bahasa.
Film pendek itu menampilkan kisah nyata seorang gadis 15 tahun yang selamat dari gempa. Dua orang tuanya selamat. Namun, adiknya tidak tertolong. Gadis itu bercerita mulai dari terjadinya gempa, evakuasi, pengalaman di pengungsian, hingga proses bangkitnya kembali penduduk kota setelah trauma pascagempa. Gadis itu saat ini menjadi perawat.
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu